Salin Artikel

[POPULER YOGYAKARTA] DIY PPKM Level 4, Pusat Keramaian Jadi Sorotan | Nasib Sutikah, Rumah Diblokir Tembok Tetangga

KOMPAS.com - Mulai Selasa (8/3/2022), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.

DPRD DIY pun meminta kepada pemerintah provinsi untuk membatasi dan mengawasi tempat-tempat keramaian.

Sementara, berita seorang warga di Kudus yang rumahnya diblokir tetangganya menjadi sorotan.

Aksi tersebut diduga karena kedua warga Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mempunyai masalah pribadi.

Berikut ini berita populer Yogyakarta secara lengkap:

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto mengatakan, kenaikan kasus positif Covid-19 dipicu aktivitas warga yang tak menjalankan protokol kesehatan.

Ia mendesak pemerintah daerah harus menerapkan strategi guna tangani peningkatan positif Covid-19 itu. Salah satunya pada kontrol pusat keramaian.

"Apakah keberadaan petugas memadai?Kontrol di aplikasi peduli lindungi agar dipastikan sudah hijau kalau berada di pusat keramaian. Warga yang belum vaksin harus vaksin terlebih dahulu. Penting cek suhu, di pintu masuk wisata, restoran dan fasilitas publik yang ada. Lonjakan keramaian terjadi di DIY," katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (8/3/2022).

Sutikah (55) dan Sunarsih (63) merupakan tetangga. Namun entah mengapa, Sunarsih membangun tembok tepat di depan rumah Sutikah.

Tembok sepanjang 10 meter dengan tinggi 2,3 meter itu sengaja dibangun sebagai dinding penghalang untuk keluarga Sutikah keluar masuk rumah.

"Praktis tak bisa keluar masuk rumah karena merupakan satu-satunya akses jalan. Tak ada akses jalan lain akibat tertutup rumah tetangga lainnya," kata Camat Mejobo Aan Fitriyanto.

Terkait kelalaian sejumlah oknum jajarannya, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DIY, Gusti Ayu Putu Suwardani menyampaikan permintaan maaf.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Komnas HAM karena telah bekerja sama dengan baik.

"Melakukan pemeriksaan terhadap beberapa oknum petugas yang diduga terlibat. Memindahkan 5 (lima) oknum petugas yang disinyalir melakukan kekerasan ke kantor wilayah," kata dia.

Saat menggelar demo di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, para driver ojol membandingkan ketegasan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Mereka menyebut pernyataan Gibran lebih tegas terkait sanksi yang akan diberikan bagi aplikator yang melanggar aturan.

"Jangan sampai kita kalah dengan Solo. Di sana, Wali Kota Solo berani mengancam akan menghapus semua aplikasi driver online jika tak patuh pemerintah," ujar Astrid.

Sebuah video pengendara sepeda motor diduga salah arah masuk ke
Tol ABC Semarang menjadi viral di media sosial.

Video itu diunggah oleh akun @infokejadiansemarang menuai komentar warganet.

Saat dikonfirmasi, Manager Tol ABC Semarang, Rony Hermawan mengatakan, saat ini pengendara sepeda motor tersebut sudah diamankan oleh tim Patroli Jalan Raya (PJR).

"Kesalahan pakai Google Maps itu," katanya.

(Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo, Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf | Editor : Ardi Priyatno Utomo, David Oliver Purba, Robertus Belarminus)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/03/09/061300878/-populer-yogyakarta-diy-ppkm-level-4-pusat-keramaian-jadi-sorotan-nasib

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke