Tari Lambangsih ini dipentaskan dalam upacara pernikahan sebagai gambaran liku-liku kehidupan rumah tangga.
Adapun dari segi cerita, Tari Lambangsih disebut terinspirasi dari Kisah Batara Kumajaya dengan Batara Kamaratih.
Kisah asmara keduanya terdapat dalam cerita Smaradahana dalam buku Kalangwan Sasra Jawa Kuno Selayang Pandang karya Zoedmulder.
Dalam cerita itu, Kamajaya digambarkan sebagai seorang pria yang memiliki watak dan karakter yang halus.
Sedangkan Kamaratih digambarkan sebagai seorang putri yang cantik namun senantiasa menjaga keselamatan manusia.
Tari Lambangsih dipentaskan dengan diiringi tembang Jawa Kuno yang sarat makna.
Ada beberapa tembang yang mengiringi tarian ini, seperti:
Baca juga: Tari Sintren, Tarian Mistis dari Cirebon: Makna dan Keunikan
Adapun gerakan dalam tarian ini menyesuaikan dengan tembang atau gending yang sedang diputar.
- Tembang Dhandanggula Macapat
Gerakan dalam tembang ini dimulai dari penari putri keluar, jalan kapang-kapang yang dilanjutkan dengan Srisig, Sindhet, Sekaran Laras Lala, dan seterusnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.