Kisah mengenai Kyai Melati menjadi cerita dari generasi ke generasi. Kyai Melati dikenal sebagai sosok yang berbudi luhur dan sakti.
Masyarakat mempercayai bahwa berkat kesaktian Kyai Melati daerah Klaten di masa lalu terhindar dari sasaran perambok.
Walaupun begitu, hingga saat ini belum ada yang mengetahui secara persis tentang latar belakang berdirinya Klaten.
Sampai saat ini, kegiatan peringatan Klaten diambil dari hari jadi pemerintah Kabupaten Klaten yang berdasarkan pada terbentuknya pemerintah otonom tahun 1950.
Berdirinya benteng atau loji Klaten di masa pemerintahan Sunan Paku Buwana IV mempunyai arti penting dalam sejarah Klaten, terutama dalam penentuan Hari Jadi Kabupaten Klaten yang diperingati sampai sekarang.
Baca juga: Tukang Batu di Klaten Terima Ganti Rugi Tol Solo-Yogyakarta Rp 3,2 Miliar
Peletakkan batu pertama dalam pendirian benteng dimulai pada hari Sabtu kliwon, 12 robbiulakir, Alit 1731 atau Rupa Mantri Swaraning Jalak atau 28 Juli 1804. Sumber sejarah terkait hal tersebut ditemukan dalam Babad Bedhaning Ngayogyakarata dan Geger Sapehi.
Berdasarkan catatan sejarah tersebut, pemerintah Kabupaten Klaten melalui Peraturan Daerah nomor 12 Tahun 2007 menetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Klaten yang diperingati setiap tahun, yaitu pada tanggal 28 Juli.
2. Produk Unggulan Klaten
Tujuh produk unggulan Kabupaten Klaten yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, adalah batik, lurik, konveksi, tembakau asepan dan rajangan, mebel, keramik, dan logam.
Penetapan produk unggulan berdasarkan Keputusan Bupati Klaten bernomor 050/84 Tahun 2016.
Produk unggulan sebagai upaya Kabupaten Klaten maju, mandiri, dan berdaya saing.
Baca juga: Libur Long Weekend, Tempat Wisata Diimbau Perketat Protokol Kesehatan
Produk-produk tersebut tersebar di sejumlah wilayah, yaitu:
3. Banyak Situs Tersebar di Kabupaten Klaten
Banyak situs tersebar di Kabupaten Klaten yang merupakan peninggalan masa Kerajaan Hindu - Buddha.
Sebagian situs telah di data dan sebagian lain masih dalam pendataan.