KOMPAS.com - Polisi telah menetapkan sopir bus pariwisata PO Gandhos Abadi yang kecelakaan di Bukit Bego, Kapanewon Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sebagai tersangka.
Selain itu, korban meninggal bertambah satu orang jadi total ada 14 orang penumpang.
Berita soal Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang menuai kritikan terkait relokasi pedagang Pasar Mebel Gilingan juga jadi sorotan.
Salah satu kritikan berasal dari mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Berikut ini berita populer Yogyakarta selengkapnya:
Kapolres Bantul AKBP Ihsan menjelaskan, korban tewas kecelakaan bus di Bukit Bego bertambah menjadi 14 orang.
Dari korban tewas, sopir bus juga termasuk korban meninggal dunia.
"Kami sampaikan yang meninggal dunia ada 14, karena ada tambahan 1 orang. Untuk meninggalnya sudah dua hari yang lalu. (korban) Sempat dirawat dan dirujuk di Rumah Sakit Bethesda," katanya.
Sementara sopir ditetapkan menjadi tersangka dan dikenai Pasal 310 Ayat (2) dan (4) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang kelalaian dalam berkendara yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas dan korban luka atau meninggal dunia. Ancaman pidananya 6 tahun penjara.
Baca berita selengkapnya: Korban Kecelakaan Bus di Bukit Bego Bantul Jadi 14 Orang, Sopir Ditetapkan sebagai Tersangka
Menurut Rudy, menjadi seorang pemimpin harus mampu memanusiakan manusia.
Dengan sikap itu, pemimpin dan masyarakat akan terjalin komunikasi untuk mencapai tujuan yang lebih baik.
Hal itu terungkap ketika Rudy mengomentari soal Wali Kota Solo Gibran yang menuai kritik soal relokasi pedagang mebel.
"Khususnya orang Jawa nguwongke wong (memanusiakan manusia) pasti rakyat akan memberi yang lebih baik. Kalau tidak bisa memanusiakan manusia, kalau ada dikritik ya diterima, begitu saja. Kritik sifatnya membangun ambil positifnya saja," kata Rudy, kepada Kompas.com, Rabu (16/2/2022).
Baca berita selengkapnya: Tolak Pembangunan IKM, Pedagang Pasar Mebel Ingin Ketemu Gibran: Solo Kota Kecil, Susah Ketemu Wali Kota
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan, pihaknya memberlakukan pembatasan bagi tamu yang hendak bertemu Sri Sultan HB X.
Namun, jika keperluan mendesak dan penting, pertemuan dengan Sultan dilakukan secara online.
"Pertama kita tunda dulu, tapi kalau ada hal yang harus segera kita online saja, Pak Gubernur dari kantor atau Praci (Pracimosono) tamunya dari tempat masing-masing," tandasnya.
Baca berita selengkapnya: Kasus Covid-19 tinggi, Tamu yang Hendak Bertemu Sri Sultan HB X Dibatasi
Seorang wanita berinisial ASV (18) tega menggugurkan janinnya karena hubungan asmaranya tak direstui orangtua.
Kasus itu terungkap setelah warga menemukan kuburan misterius di Pemakaman Ngasem, Padukuhan Canden, Kalurahan Canden, Kapanewon Jetis, Bantul, DI Yogyakarta.
"Ya nggak gimana-gimana. Masak dibuang begitu saja. Mau dibuang di mana juga. Itu juga bayi, itu juga orang," kata ASV di Mapolres Bantul Rabu (16/2/2022)
Baca berita selengkapnya: Pengakuan Wanita Pembuang Janin yang Digugurkannya: Kasihan
Bus Rosalian alami Kecelakaan dengan sebuah truk di ruas jalan lingkar Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu (16/2/2022).
Sebanyak lima penumpang dan sopir bus dilaporkan mengalami luka ringan hingga sedang. Sedangkan sang sopir truk dikabarkan meninggal dunia.
"Bus ngeblong kanan, nyalip di tikungan. Di depannya ada dump truk," kata Arief, salah saksi mata.
Baca berita selengkapnya: Wasduri, Sopir Truk yang Tabrakan dengan Bus Rosalia Indah di Brebes Tewas
(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono, Kontributor Tegal, Tresno Setiadi | Editor: Robertus Belarminus, Ardi Priyatno Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.