Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Legiun Mangkunegaran, Pasukan Elite Militer Pertama Indonesia Warisan Napoleon Bonaparte

Kompas.com - 18/01/2022, 09:59 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Jauh sebelum merdeka, wilayah Nusantara sudah mengenal pasukan militer untuk keperluan tempur melawan penjajahan.

Namun, pasukan-pasukan itu umumnya amatir, yaitu tidak mendapatkan pelatihan militer sebagaimana mestinya.

Pasukan-pasukan itu umumnya rakyat jelata dengan berbagai macam profesinya. Mereka dipanggil untuk dijadikan pasukan oleh seorang raja atau penguasa.

Meski demikian, kerajaan-kerajaan di masa lalu ada yang memiliki pasukan elite yang dibina layaknya TNI pada saat ini. Salah satu pasukan elite itu adalah Legiun Mangkunegaran.

Baca juga: Pura Mangkunegaran: Sejarah Berdirinya, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Sejarah Legiun Mangkunegaran

Legiun Mangkunegaran aktif berkiprah selama periode tahun 1808-1942 Masehi. Ini merupakan pasukan elite milik Praja Mangkunegaran di Surakarta.

Legiun Mangkunegaran dibentuk oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara II pada tahun 1808.

Meski demikian, embrio pasukan militer ini sudah ada sejak masa perjuangan Pangeran Sambernyawa atau KGPAA Mengkunegara I.

Setelah menjalani masa perang gerilya yang panjang, Pangeran Sambernyawa mendapatkan haknya sebagai Adipati di Pura Mangkunegaran pada tahun 1757.

Selama berkuasa, Mangkunegara I tetap melakukan konsolidasi pasukan tempurnya saat perang gerilya dulu.

Para pasukan yang setia kepadanya itu kemudian dikenal sebagai satuan militer Praja Mangkunegaran, yang memiliki 12 kesatuan.

Pada perkembangannya, 12 kesatuan yang berpengalaman bergerilya itu berkembang dan ditambah 22 unit infanteri, kavaleri, dan artileri yang masing-masing berisi 44 orang.

Kesatuan inilah yang menjadi cikal bakal Legiun Mangkunegaran pada masa Mangkunegara II berkuasa.

Baca juga: Beda Keraton Surakarta dan Mangkunegaran

Pasukan Modern Pertama di Indonesia

Prajurit Legiun Mangkunegaran saat berlatih di Soldat SekulDok. Pura Mangkunegaran Prajurit Legiun Mangkunegaran saat berlatih di Soldat Sekul
Pembentukan Legiun Mangkunegaran seiring dengan kedatangan Gubernur Jenderal Belanda Herman Willem Daendels ke Batavia.

Sebagian pendanaan dan pelatihan pasukan elite ini juga berasal dari Belanda, yang saat itu berada di bawah kekuasaan Napoleon Bonaparte dari Prancis.

Sehingga, sejumlah pihak menyebutkan bahwa Legiun Mangkunegaran merupakan pasukan elite warisan Napoleon di Tanah Jawa.

Legiun Mangkunegaran juga sangat terinspirasi dari gaya pasukan Grande Armeepasukan darat terkuat di dunia saat itu, yang dipimpin langsung Napoleon.

Markas Legiun Mangkunegaran ada di sisi timur Pura Mangkunegaran. Pelatihannya dipusatkan di Soldat Sekul, sekolah militer milik Praja Mangkunegaran.

Dalam pelatihan itu, para pasukan dilatih untuk mahir menggunakan berbagai macam senjata, mulai senjata tajam, senjata api, maupun artileri atau meriam.

Tak hanya itu, Legiun Mangkunegaran juga dilatih agar memiliki mobilitas tinggi dengan menggunakan kuda.

Selain perang gerilya, Legiun Mangkunegaran juga dilatih untuk menghadapi perang jangka panjang.

Dengan pelatihan yang kompleks itu, Legiun Mangkunegaran menjelma menjadi pasukan modern pertama di Indonesia.

Hal ini lantaran unsur infanteri, kavaleri, dan artileri tergabung dan aktif di dalam Legiun Mangkunegaran.

Baca juga: Hamengkubuwono, Paku Alam, Pakubuwono, Mangkunegara, Apa Bedanya?

Kekuatan Legiun Mangkunegaran

Legiun MangkunegaranDok. Pura Mangkunegaran Legiun Mangkunegaran
Pada saat itu Legiun Mangkunegaran memiliki jumlah personel mencapai 1.150 orang prajurit.

Mereka terbagi menjadi pasukan infanteri berjumlah 800 prajurit, pasukan penyerbu 100 prajurit, pasukan kavaleri 200 prajurit, dan pasukan “rijdende artileri” atau meriam 50 prajurit.

Persenjataan yang digunakan juga sangat lengkap, yang meliputi persenjataan khas Jawa seperti keris, hingga persenjataan Eropa seperti senapan dan pistol.

Legiun Mangkunegaran juga memiliki struktur layaknya pasukan modern pada umumnya.

Strukturnya terdiri dari 2 orang perwira senior berpangkat mayor, 4 orang letnan ajudan, 9 orang kapten, 8 letnan tua, 8 letnan muda.

Kemudian ada 32 orang sersan, 62 orang kopral, 900 orang flankier, 200 orang dragoon, dan 50 orang steffel.

Para prajurit Legiun Mangkunegaran juga mengenakan seragam berupa jas hitam pendek dan topi syako bagi bintara.

Sementara perwira mengenakan topi syako, jas hitam, dan celana putih.

Legiun Mangkunegara juga terlibat dalam sejumlah pertempuran besar, seperti Perang Napoleon di Asia tahun 1811, menumpas bajak laut di Bangka tahun 1819-1820.

Kemudian Perang Jawa 1825-1830, Perang Aceh 1873-1904, hingga perang menghadapi tentara Jepang pada tahun 1942.

Sumber:
Puromangkunegaran.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com