Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Malioboro Mengadu ke DPRD Yogyakarta, Menuntut Pembentukan Pansus Relokasi

Kompas.com - 17/01/2022, 13:06 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro mengadu ke Ketua DPRD Kota Yogyakarta. Mereka mengadu karena telah mendapatkan informasi bahwa relokasi dilakukan pada 1 Februari 2022.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah Asosiasi PKL Yogyakarta (APKLY) Wawan Suhendra menyampaikan, dirinya mendapatkan informasi bahwa pada 22 Januari mendatang, akan dilakukan wilujengan atau syukuran di dua lokasi yakni di, eks Gedung Bioskop Indra dan gedung eks dinas pariwisata.

"Tanggal 22 sampai 31 kami diminta konsolidasi kepada anggota persiapan relokasi, yang pelaksanaannya tanggal 1 sampai 7 Februari. Boyongan sudah pindah dari tempat lama ke tempat baru," katanya di ruang rapat 1 DPRD Kota Yogyakarta, Senin (17/1/2022).

Baca juga: Direlokasi Januari, Sejumlah PKL Malioboro Mengadu ke LBH Yogyakarta

Ia menambahkan jika sampai dengan tanggal 8 Februari ada PKL yang belum mengikuti relokasi maka akan dilakukan tindakan tegas dari petugas gabungan.

"Tanggal 8 apabila ada PKL berjualan ditindak tegas oleh petugas gabungan," imbuhnya.

Kedatangannya mengadukan terkait rencana relokasi ini. Selain itu, pihaknya mendesak DPRD Kota Yogyakarta untuk membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mengawal relokasi PKL Malioboro.

"Kedua kami mendesak DPRD Kota Yogyakarta membentuk pansus berkenaan dengan relokasi," katanya.

Wawan menambahkan selain mendesak pembentukan Pansus, PKL juga meminta kejelasan lokasi yang digunakan untuk para PKL. Karena, selama ini PKL belum pernah diajak meninjau tempat relokasi yang berada di Eks Gedung Dinas Pariwisata dan eks gedung bioskop Indra.

"Sampai hari ini, kami belum menerima informasi yang jelas posisi kami di mana tepatnya di tempat relokasi yang baru," katanya.

Baca juga: Pekerjaan Molor, Kontraktor Malioboro Tegal Didenda Rp 8,8 Juta Per Hari

"Belum tahu besaran (luas) pastinya berapa. Belum pernah secara terbuka disampaikan. Apalagi diajak bersama meninjau tempat tersebut," imbuh dia.

Menurutnya, informasi yang diberikan oleh pihak Pemerintah Kota Yogyakarta hanya sepotong-sepotong.

Karena informasi yang didapat tidak utuh para PKL menyimpulkan luas lapak dagangan tidak memadai, dan tidak menyediakan tempat untuk pengunjung makan di tempat.

"Bahkan, karakter kami berdagang tidak diakomodasi. Seperti lesehan, yang di tempat yang baru, tidak menyediakan pengunjung untuk menikmati makanan sembari duduk lesehan," katanya.

Baca juga: 1.700 PKL Malioboro Akan Direlokasi ke Dua Tempat Ini Mulai Januari 2022

Sementara itu Ketua DPRD Kota Yogyakarta Danang Rudhiyatmoko menyampaikan pihaknya siap untuk membentuk pansus. Pansus tersebut berfungsi untuk menjembatani antara pemerintah dan PKL Malioboro.

"Dinamika sekarang keresahan semakin memuncak, menuntut pembentukan pansus. Sejak awal Januari DPRD Kota Yogyakarta sudah mencanangkan pansus. Siang nanti kita resmikan, sebelum bapak ibu rawuh (datang) menuntut ini sudah ada," katanya.

Danang memerintahkan kepada para anggotanya dan ketua pansus saat sudah terbentuk nantinya, agar menjadi mediator kumunikasi antara PKL dan Pemerintah Kota Yogyakarta.

"Bila memungkinkan, saya akan mendorong ketemu dengan Gubernur. Artinya biar dialognya juga bisa lebih luas. Karena semua ini ada sangkut pautnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com