Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keraton Yogyakarta: Sejarah Berdiri, Arsitek, Isi, dan Fungsi Bangunan

Kompas.com - 15/01/2022, 13:32 WIB
Dini Daniswari

Penulis

Hasil atau inti perjanjian tersebut adalah Sultan Hamangku Buwono I memilih melanjutkan tradisi-tradisi lama budaya Mataram.

Sedangkan, Sunan Pakubuwono III sepakat untuk memberikan modifikasi atau menciptakan bentuk budaya baru.

Baca juga: UU Keistimewaan, Pintu Masuk Klaim Tanah oleh Keraton Yogyakarta (2)

Perjanjian Jatisari ini merupakan titik awal perkembangan budaya yang berbeda, antara Yogyakarta dan Surakarta.

Tanggal 13 Maret 1755 (Kemis Pon, 29 Jumadilawal 1680 TJ) adalah tanggal bersejarah untuk Kasultanan Yogyakarta. Pada tanggal inilah proklamasi atau Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat dikumandangkan.

Selanjutnya, Sultan Hamangku Buwono I memulai pembangunan Keraton Yogyakarta pada tanggal 9 Oktober 1755.

Bangunan Keraton Yogyakarta

Keraton sebagai kompleks kegiatan budaya dan tempat tinggal Sri Sultan Hamengkubuwono dan keluarga, tidak semua terbuka untuk umum.

Arsitektur keraton dirancang oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I sekaligus sebagai pendiri Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Bentuk bangunan terpengaruh model dari Eropa (Portugis, Belanda) dan China. Bangunan pokok dan desain dasar tata ruang dari keraton dan desain lanskap kota tua Yogyakarta diselesaikan antara 1755-1756.

Baca juga: Perayaan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta Digelar Sedehana, Tanpa Gunungan dan Arak-arakan Prajurit

Keraton Yogyakarta terdiri dari tiga bagian, yaitu kompleks depan kraton, kompleks inti keraton, dan kompleks belakang keraton.

Kompleks depan keraton terdiri dari Gladhjak-Pangurakan (Gerbang Utama), Alun-alun ler, dan Masjid Gedhe.

Kawasan komplek inti Keraton Yogyakarta tersusun dari tujuh rangkaian plataran mulai dari Alun-alun Utara hingga Alun-alun Selatan, yaitu Pagelaran dan Sitihinggil Lor, Kemandungan Lor, Srimanganti, Kedhaton, Kemagangan, Kamandungan Kidul, dan Sitihinggil Kidul.

Sedangkan kompleks belakang keraton terdiri dari Alun-alun Kidul dan Plengkung Nirbaya.

Jalan Maliboro sebagai Sumbu Filosofi Keraton Yogyakarta

Keberadaan Malioboro tidak dapat dilepaskan dari berdirinya Kesultanan Ngayogyakarto Hadiningrat. Keberadaan wilayah ini sebagai unsur integral dalam tata ruang ibukota kerajaan.

Di Jalan Malioboro terdapat Kepatihan sebagai pusat pemerintahan sehari-hari dan Pasar Gedhe sebagai perekonomian warga.

Keduanya merupakan bagian dari kesatuan tata ruang yang disebut catur gatra tunggal atau catur sagotra.

Baca juga: Keraton Yogyakarta Gelar Pentas Musik untuk Peringati Hari Sumpah Pemuda

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Penemuan Bangkai Sapi di Bawah Jembatan Kresek Semarang, Bakal Dikubur Petugas

Misteri Penemuan Bangkai Sapi di Bawah Jembatan Kresek Semarang, Bakal Dikubur Petugas

Yogyakarta
Pengunjung Pasar Beringharjo Mengaku Dibegal, Polisi Belum Terima Laporan

Pengunjung Pasar Beringharjo Mengaku Dibegal, Polisi Belum Terima Laporan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Sekolah di Perbukitan Menoreh Kulon Progo Minim Pendaftar, Apa Sebabnya?

Sekolah di Perbukitan Menoreh Kulon Progo Minim Pendaftar, Apa Sebabnya?

Yogyakarta
Pengemudi Xenia Ancam Sopir Bus Pakai Pisau di Sragen, Sempat Lempari Batu

Pengemudi Xenia Ancam Sopir Bus Pakai Pisau di Sragen, Sempat Lempari Batu

Yogyakarta
Menteri Basuki: Pembangunan Tol Yogyakarta-Solo Sampai Klaten Juli

Menteri Basuki: Pembangunan Tol Yogyakarta-Solo Sampai Klaten Juli

Yogyakarta
Menteri Basuki Sebut Pembangunan IKN Sudah 82 Persen, 12 Tower untuk ASN Selesai Juli 2024

Menteri Basuki Sebut Pembangunan IKN Sudah 82 Persen, 12 Tower untuk ASN Selesai Juli 2024

Yogyakarta
Penemuan Potongan Kaki Manusia di Pantai Marina, Polisi: Kondisinya Utuh

Penemuan Potongan Kaki Manusia di Pantai Marina, Polisi: Kondisinya Utuh

Yogyakarta
PDN Dapat Serangan Siber, Pakar UGM Berikan Tips Jaga Keamanan

PDN Dapat Serangan Siber, Pakar UGM Berikan Tips Jaga Keamanan

Yogyakarta
Robot, Pesawat, dan Alam, Imajinasi Louis Mewarnai ArtJog 2024

Robot, Pesawat, dan Alam, Imajinasi Louis Mewarnai ArtJog 2024

Yogyakarta
Arca Ganesha yang Ditemukan di Sleman Dinilai Unik, Atributnya Lengkap dan Mewah

Arca Ganesha yang Ditemukan di Sleman Dinilai Unik, Atributnya Lengkap dan Mewah

Yogyakarta
Muhammadiyah Desak Pemerintah Bertanggung Jawab atas Peretasan PDN

Muhammadiyah Desak Pemerintah Bertanggung Jawab atas Peretasan PDN

Yogyakarta
Arca Ganesha Ditemukan di Sleman, Pemilik Tanah Diminta Hentikan Pembangunan Rumah

Arca Ganesha Ditemukan di Sleman, Pemilik Tanah Diminta Hentikan Pembangunan Rumah

Yogyakarta
Tukang Bangunan Temukan Arca Ganesha Saat Mengali Tanah untuk Fondasi Rumah di Sleman

Tukang Bangunan Temukan Arca Ganesha Saat Mengali Tanah untuk Fondasi Rumah di Sleman

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com