Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Covid-19 Kembali Muncul di Kulon Progo, Sudah 10 Orang Positif

Kompas.com, 11 Januari 2022, 20:32 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Klaster penularan Covid-19 skala keluarga muncul di Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sudah 10 orang terjangkit virus corona dari klaster ini.

Mereka terdiri enam keluarga yang berada dalam dua RT pada Pedukuhan Gerpule, Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang.

Baca juga: Cegah Penyebaran Omicron dan Klaster Covid-19, Puskesmas Kramatjati Gencarkan Tes PCR di Sela PTM 100 Persen

Selain itu ada puluhan orang yang lain di Gerpule masih menunggu hasil tes swab PCR.

"Kami masih menunggu hasil 26 orang warga yang kemarin swab. Semoga tidak bertambah," kata Dukuh (kepala dusun) Gerpule, FX Samiran, Selasa (11/1/2022).

Kasus ini terungkap sejak 4 Januari 2022.

Saat itu, seorang warga Gerpule menujukkan gejala demam, batuk dan pilek, memeriksakan diri ke RS Santo Yusuf Boro di Kalurahan Banjarasri, tidak jauh dari Gerpule. Hasilnya, ia positif Covid-19.

Samiran menerima kabar dari terkonfirmasi positif. Ia mengirim salinan hasil pemeriksaan di RS Boro.

Baca juga: Tracing Klaster Perkantoran, Kasus Covid-19 Semarang Bertambah Jadi 18 Orang

Dukuh dan satgas Covid-19 desa melakukan langkah antisipatif, sementara gugus tugas puskesmas setempat menggelar tracing dan swab pada para kontak erat.

Swab berlangsung tiga tahap hingga total 36 kontak erat di wilayah Gerpule. Hasilnya, total ada 10 kasus hingga sekarang.

“Pertama satu orang positif, lalu muncul lima, besoknya tiga. Kemarin (10/1/2021) sore kami mendapat kabar tambah lagi satu kasus. Jadi semuanya 10 kasus,” kata Samiran.

Mereka semua orang dewasa di dua RT, terdiri empat keluarga di satu RT dan dua keluarga di RT yang lain. Mereka sedang isolasi mandiri.

Samiran mengungkapkan, warga ikut peduli pada tetangganya yang terjangkit Covid-19 lewat sumbangan berupa uang yang dikumpulkan melalui ketua RT lalu dikelola untuk mendukung bantuan makanan dan bahan-bahan lain bagi keluarga yang sedang mengisolasi diri.

"Mereka hanya boleh sampai di halaman rumahnya saja. Biasa untuk berjemur. Kelurahan dan warga support bantuan," kata Samiran.

Baca juga: Sidak PTM di Gresik, Khofifah: Semoga Tidak Ada Klaster Pendidikan

Samiran tidak mengetahui asal muasal kemunculan kasus ini di Gerpule.

Kasus ini memang muncul tidak lama setelah ada warga mudik dari luar kota pada masa Natal dan Tahun Baru. Mereka silaturahmi ke antara warga.

Walau begitu, Samiran tidak yakin kemunculan Covid-19 itu terkait dengan orang mudik.

Pasalnya, wilayahnya memberlakukan aturan orang luar datang harus menunjukkan negatif swab.

Karenanya Samiran memperkirakan kasus ini berkembang terkait dengan hal lain.

Penerapan aturan itu terkait dengan beberapa kasus Covid-19 yang pernah terjadi sebelumnya.

Pedukuhannya pernah mencatat enam kasus di pandemi sebelum 2022. Semuanya terkait orang mudik.

Saat itu, dua dari enam kasus itu berakhir dengan kematian.

“Kebetulan dulu itu mereka ke sini dalam kondisi punya sakit bawaan, sakit Covid-19, dua kasus meninggal dunia,” kata Samiran.

Baca juga: Klaster Sekolah di Gunungkidul, 44 Orang Positif Covid-19

Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo mengungkapkan, kasus di Kalibawang menambah banyak catatan kasus Kulon Progo sempat tak ada lagi penambahan kasus dalam tempo lama.

Kini, kasus Covid-19 kembali bertambah di Kulon Progo.

Kasusnya menyebar hingga delapan RT pada lima kecamatan. Satu RT di antaranya masuk zona orange, yakni berada di Kalibawang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau