YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Polemik internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) antara Rais Aam dan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, semakin meruncing.
Terbaru, Gus Yahya diberhentikan dari jabatannya, namun keputusan itu langsung dibalas dengan penolakan.
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu yang menyerukan agar kedua pihak menempuh jalan islah.
“Kalau DIY jelas kita mendorong islah,” ujar Ketua PWNU DIY, Ahmad Zuhdi Muhdlor, saat dihubungi wartawan, Kamis (27/11/2025).
Zuhdi menegaskan bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat pernyataan resmi yang berisi dorongan agar konflik diselesaikan secara damai.
Ia menyebut gejolak di tingkat PBNU tidak berdampak pada struktur NU di daerah.
“Tidak berpengaruh apa-apa, tetap jalan, tetap solid dengan program-program tetap jalan,” katanya.
Baca juga: Kiai dan Santri Istighosah di Surabaya, Doakan NU Segera Berbenah
PWNU DIY juga menegaskan tetap berpegang pada hasil Muktamar ke-34 di Lampung tahun 2021.
“Kita mencintai dua-duanya, makanya kalau ada sedikit ada perbedaan di antara mereka ya selesaikan baik-baik lah,” tutur Zuhdi.
Ia menambahkan bahwa perbedaan pandangan di pusat juga “tidak berpengaruh ke bawah.”
Zuhdi mengatakan, pernyataan sikap PWNU DIY sudah beredar dan dibagikan luas di media sosial.
"PWNU DIY sudah kirim pernyataan kok. Baru kemarin kok di facebook sudah banyak yang mengupload,” katanya.
Menurutnya, langkah menyerukan islah tidak hanya dilakukan DIY, tetapi juga daerah lain.
“Yang sudah membuat pernyataan itu kan DKI, Jawa Tengah, DIY," ujar Zuhdi.
Berikut isi surat pernyataan yang dikeluarkan PWNU DIY bersama PCNU se-DIY: