KULON PROGO, KOMPAS.com – Pemilihan Ketua OSIS (Pemilos) 2025 digelar secara serentak di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Selasa (14/10/2025).
Pemilos kali ini bukan sekadar pesta demokrasi di lingkungan sekolah.
Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi dan mengenalkan proses pemilu sejak dini kepada para pelajar.
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kulon Progo memantau jalannya Pemilos secara daring melalui Command Room Dinas Kominfo di kompleks Pemkab Kulon Progo.
Baca juga: Dua Pelajar di Kulon Progo Kehilangan Ponsel, Orangtua Kirim Pesan Khusus untuk Pelaku via Facebook
Wakil Bupati Kulon Progo Ambar Purwoko mengatakan, kegiatan Pemilos menjadi sarana penting untuk membentuk karakter demokratis di kalangan siswa.
“Demokrasi sangat diperlukan sejak dini. Demokrasi menumbuhkan sikap jujur dan adil dalam menentukan pilihan dan mengambil keputusan, baik dalam kegiatan sekolah maupun kehidupan masyarakat kelak,” kata Ambar dalam siaran tertulis Kominfo Kulon Progo.
Menurutnya, Pemilos bukan hanya kegiatan rutin sekolah, melainkan media pembelajaran tentang proses pemilihan yang sehat, jujur, dan berintegritas.
“Mereka belajar menggunakan hak pilih dengan bijak. Bukan sekadar formalitas,” ujar Ambar.
Ketua KPU Kulon Progo Budi Priyana menjelaskan, Pemilos di Kulon Progo telah menggunakan aplikasi e-Pemilos sejak tahun lalu.
“E-Pemilos ini merupakan miniatur dari pemilu maupun pemilihan. Kami ingin memberikan pembelajaran bagi para siswa dalam berdemokrasi. Sehingga nanti ketika para siswa itu sampai ke tahap mempunyai hak pilih, mereka bisa memilih secara cerdas, secara berintegritas,” kata Budi melalui siaran tertulis Kominfo.
Baca juga: Heboh Ketua OSIS SMAN 5 Purwokerto Diduga Gelapkan Dana, Sekolah Buka Suara
Melalui sistem daring tersebut, Pemilos dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan menjadi simulasi nyata dari proses pemilu umum.
Meski berskala kecil, tahapan Pemilos dirancang menyerupai pemilihan umum sesungguhnya, mulai dari pencalonan, kampanye, debat kandidat, hingga pemungutan dan penghitungan suara secara digital.
(DIY - KULON PROGO)20151013K71-12: Pemilos Serentak 2025 di Kulon Progo, Ajang Edukasi Demokrasi untuk PelajarBudi menyebutkan, Pemilos serentak tahun ini diikuti oleh 81 sekolah dari total 120 SMP dan SMA di Kulon Progo. Sementara sisanya menyelenggarakan Pemilos secara mandiri di luar skema serentak.
Ia menilai, pelaksanaan Pemilos menjadi langkah konkret dalam mendekatkan praktik demokrasi kepada generasi muda.
“Harapannya, pendidikan demokrasi ini menjadi bekal penting bagi siswa saat mereka memasuki usia dewasa dan ikut serta dalam pemilu yang sesungguhnya,” ujar Budi.
Baca juga: Jalan Gelap di Kulon Progo Kembali Makan Korban, Pejalan Kaki Diduga ODGJ Tewas Tertabrak
Dengan pelaksanaan Pemilos ini, Kulon Progo menunjukkan bahwa pendidikan demokrasi tidak harus dimulai di bangku kuliah atau masa dewasa, tetapi dapat ditanamkan sejak dini melalui aktivitas yang dekat dengan kehidupan pelajar.
Melalui praktik langsung seperti Pemilos, siswa belajar untuk menghargai perbedaan, memahami proses pemilihan yang jujur dan transparan, serta menjadi generasi yang cerdas dalam menentukan pilihan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang