Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang HUT ke-74 Kulon Progo, Bupati dan Jajaran Ziarah ke Makam Raja dan Mantan Bupati

Kompas.com, 8 Oktober 2025, 06:11 WIB
Dani Julius Zebua,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Kabupaten Kulon Progo yang jatuh pada 15 Oktober 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo menggelar tradisi ziarah kubur ke sejumlah makam para pemimpin terdahulu.

Tradisi tahunan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap jasa para raja, bupati, dan tokoh yang telah berperan besar dalam pembentukan dan pembangunan Kulon Progo.

Ziarah yang berlangsung pada Selasa (7/10/2025) ini dipimpin langsung oleh Bupati Kulon Progo Agung Setyawan, didampingi Wakil Bupati Ambar Purwoko.

Turut hadir pula Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kulon Progo.

Baca juga: HUT ke-269 Kota Yogyakarta, Pengamen Ditempatkan di 7 Titik Malioboro dan Sekitarnya

“Kami ingin belajar dari nilai-nilai kepemimpinan para leluhur yang telah meletakkan dasar tata kelola pemerintahan di Kulon Progo. Mereka telah meninggalkan warisan ketatanegaraan yang masih relevan hingga saat ini,” kata Agung dalam siaran tertulis dari Kantor Kominfo Kulon Progo.

Rombongan peziarah dibagi menjadi empat kelompok yang mengunjungi beberapa makam penting di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Di antaranya, makam Sri Sultan Hamengku Buwono IX di Imogiri, kemudia makam KPH Suryoningrat di Hastorenggo, Kotagede.

Mereka juga mengunjungi makam Sri Paduka Paku Alam VIII di Girigondo, Kulon Progo dan makam para mantan Bupati Kulon Progo dan sejumlah tokoh masyarakat.

Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kulon Progo, Tri Wahyudi, selaku koordinator kegiatan, menyampaikan bahwa ziarah ini merupakan bagian dari rangkaian resmi peringatan Hari Jadi ke-74 Kabupaten Kulon Progo.

“Bagaimanapun juga, mereka telah berjasa kepada Kulon Progo, sehingga kita bisa menikmati hasilnya hingga saat ini,” tutup Tri Wahyudi.

Sejarah Singkat Kulon Progo

Hari Jadi Kulon Progo bermula dari penyatuan dua wilayah yang dulunya terpisah secara administratif: yaitu Kabupaten Kulon Progo (milik Kasultanan Yogyakarta) dengan pusat pemerintahan di Sentolo, dan Kabupaten Adikarta (milik Kadipaten Pakualaman) dengan pusat pemerintahan di Wates.

Setelah bergabung dengan Republik Indonesia, kedua wilayah tersebut disatukan dan membentuk Kabupaten Kulon Progo dengan Wates sebagai ibu kota.

Atas dasar kesepakatan dari kedua belah pihak, maka oleh pemerintah pusat dikeluarkan UU No. 18 tahun 1951 yang ditetapkan tanggal 12 Oktober 1951 dan diundangkan tanggal 15 Oktober 1951.

Baca juga: Malioboro Full Pedestrian Saat HUT Kota Yogyakarta, Akan Jadi Agenda Rutin?

Penyatuan ini menandai babak baru dalam sistem pemerintahan dan pembangunan daerah.

Ziarah menjelang hari jadi sudah menjadi tradisi para pemimpin Kulon Progo sebagai bentuk penghormatan kepada para pendahulu.

Wakil Bupati, Ambar mengharapkan, ziarah kubur menjadi penyemangat dalam pembangunan Kulon Progo.

"Semoga akan terciptakan ke Kulon Progo, masyarakat yang adem ayem tentrem masyarakate makmur," kata Ambar.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau