YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Suasana rumah duka diplomat Arya Daru Pangayunan di Jalan Munggur, Jomblang, Janti, Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai dipenuhi karangan bunga belasungkawa.
Pantauan Kompas.com, kiriman simpati datang dari instansi pemerintah, alumni UGM, hingga perwakilan KBRI di Nigeria.
Baca juga: Sejumlah Kejanggalan Tewasnya Diplomat Kemlu di Jakpus
"Turut berduka cita atas wafatnya Bapak Arya Daru Pangayunan Keluarga PSLH UGM," tulis salah satu karangan bunga di rumah duka.
"Turut berduka cita atas wafatnya Bapak Arya Daru Pangayunan, S.Ip." tulis karangan bunga dari Kafegama.
"Turut berduka cita atas wafatnya sahabat kami Arya Daru Pangayunan," tulis karangan bunga ungkapan belasungkawa dari Keluarga Alumni Hubungan Internasional UGM.
"Turut belasungkawa atas meninggalnya Arya Daru Pangayunan. Fungsional Diplomat Ahli Muda, Direktorat Perlindungan WNI, Kementerian Luar Negeri RI," Duta Besar RI dan Seluruh Staf KBRI Abuja Nigeria.
Sebelumnya, Duka mendalam dirasakan rekan-rekan diplomat Arya Daru Pangayunan yang ditemukan tewas di Menteng, Jakarta Pusat.
Rekan SMA mendiang Arya, Ardhi Iswansyah mengatakan, semasa hidup almarhum dikenal orang baik dan dikenal sebagai orang yang cerdas.
"Dia masuk UGM ambil HI. Kita lihat di Instagramnya dia termasuk yang moncer (karir)," katanya, Selasa (8/7/2025).
Baca juga: Tak Hanya Dilakban, Jasad Diplomat Juga Diselimuti Kain di Kamar Kos Gondangdia
Jasad Arya Daru Pangayunan (39) ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan, tubuh korban berada dalam posisi terbaring di atas kasur dengan kepala tertutup lakban saat ditemukan.
Tak hanya itu, Susatyo mengatakan tubuh korban juga ditemukan dalam kondisi diselimuti kain di kamar nomor 105 Guest House Gondia, Menteng.
“Saat ditemukan, korban dalam posisi terbaring di atas kasur dengan kepala tertutup lakban dan tubuh tertutup selimut,” jelas Susatyo dalam keterangannya, Selasa (8/7/2025).
Polisi belum dapat memastikan penyebab kematian korban.
“Belum dipastikan (pembunuhan), saya juga tidak bisa bilang bukan (pembunuhan). Karena tidak ada tanda-tanda kekerasan, tidak ada barang yang hilang. Kami masih selidiki,” ucap Kapolsek Menteng Komisaris Rezha Rahandhi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang