YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan izin kepada sekolah-sekolah yang belum memiliki cukup murid untuk membuka pendaftaran Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 secara offline.
Kebijakan ini diberlakukan menyusul kekurangan jumlah pendaftar, terutama di sekolah-sekolah swasta.
"(Solusinya) membuka secara offline, ke depannya ya kita cermati perkembangannya bagaimana," kata Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Nunuk Setyowati, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (8/7/2025).
Baca juga: 20 SMP Swasta di Gunungkidul Tak Dapat Satu Pun Murid Baru, Ini Penyebabnya
Data Dinas Pendidikan menunjukkan bahwa terdapat 61 SMP Negeri dan 45 SMP Swasta yang menyediakan total kuota 9.216 murid.
Sementara jumlah lulusan SD tahun ini hanya mencapai 7.903 murid, sehingga ada sisa kuota sekitar 1.313 kursi yang tidak terisi.
"Sekolah swasta harus gencar dalam promosinya," ucap Nunuk.
Pihak dinas akan mendorong sekolah swasta untuk meningkatkan strategi promosi guna menarik pendaftar.
Dinas juga mencatat bahwa 14 SMP saat ini hanya memiliki antara 1 hingga 10 murid terdaftar.
Hal ini dinilai belum memenuhi ketentuan formasi rombongan belajar (rombel) untuk jenjang SMP, yang mensyaratkan minimal 20 murid dan maksimal 32 murid per kelas.
"Masih melakukan kajian apakah akan ada penggabungan rombel atau tidak. Atau ke depannya akan dilakukan regrouping," jelas Nunuk.
Baca juga: MBG Tetap Jalan di Gunungkidul Saat Libur Sekolah, Begini Menunya
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Agus Subariyanto, menyatakan bahwa seluruh sekolah yang tidak mendapatkan murid baru merupakan sekolah swasta.
"Untuk nama sekolahnya belum bisa kami sampaikan karena data base final baru diumumkan pada 9 Juli 2025," kata Agus.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang