Kemenkes Terbitkan SE Waspada Covid-19, Walkot Yogyakarta: Tak Perlu Khawatir, Daya Tahan Kita Lebih Baik

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menerbitkan surat edaran sebagai respons terhadap meningkatnya kasus Covid-19 di beberapa negara Asia Tenggara.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengimbau warga Kota Yogyakarta untuk tidak panik.

Ia menjelaskan bahwa kondisi kekebalan tubuh masyarakat saat ini telah berubah dibandingkan dengan saat awal pandemi.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Asia Meningkat, Kemenkes Imbau 9 Hal ke Fasilitas Kesehatan

“Karena lebih dari 70 persen kita terpapar vaksin, jadi resiliensinya kita lebih baik dari pada saat awal Covid-19. Kita tidak perlu terlalu khawatir karena resiliensi kita atau daya tahan kita jauh lebih baik sebelum tahun 2020,” ujar Hasto saat ditemui di DPRD Kota Yogyakarta, Minggu (1/6/2025).

Meskipun demikian, Hasto menekankan pentingnya kehati-hatian di tengah situasi yang ada, terutama karena saat ini penerapan jaga jarak sudah tidak lagi dilakukan.

Ia menyarankan agar masyarakat yang mengalami gejala influenza atau infeksi saluran pernapasan untuk menggunakan masker.

“Kalau regulasi kita tunggu kebijakan dari pak menteri ya (penggunaan masker). Untuk kehati-hatian, kalau ada batuk pilek itu virus influenza, pakai masker itu bagus karena tidak menulari orang lain,” pungkasnya.

Baca juga: Covid-19 Kembali Mengganas di Asia Tenggara, Bagaimana dengan Indonesia?

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada Dinas Kesehatan, UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan, UPT Bidang Laboratorium Kesehatan Masyarakat, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Surat edaran tersebut berisi sembilan arahan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19 dan penyakit potensial lainnya.

"Surat edaran ini bertujuan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan Covid-19 maupun penyakit potensial kejadian luar biasa atau wabah lainnya," demikian bunyi surat edaran yang ditandatangani Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan, Murti Utami, pada 23 Mei 2025.