YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas pendakian di Gunung Merapi masih ditutup karena status gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dengan DIY ini Siaga (level III).
Meski masih ditutup, media sosial diramaikan dengan adanya pendaki yang mengunggah foto-foto di sekitar puncak Gunung Merapi.
Informasi tersebut diunggah di media sosial Instagram @pendakilawas. Dalam postingan diunggah foto-foto dua orang yang berada di sekitar puncak Gunung Merapi.
Dalam unggahan, tertulis keterangan:
"Efek cuma imbauan aja gak ada tindakan ya jadinya pada nglunjak, masih banyak lagi di medsos sebelah yang udah posting, seperti bola salju..banyak yang akan mengikutinya."
Baca juga: 2 Hari Hilang, Pria Asal Magelang Ditemukan di Lereng Merapi
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Klaten - Boyolali, Ruky Umaya mengatakan pendakian Gunung Merapi yang beredar di media sosial tersebut merupakan aktivitas yang ilegal.
"Memang yang pasti yang pertama yang sedang beredar ya di beberapa akun itu adalah pendaki yang ilegal," ujar Ruky Umaya saat dihubungi, Rabu (9/04/2025).
Ruky menyampaikan saat ini akun media sosial yang bersangkutan sudah berganti. Namun demikian, pihaknya masih terus berusaha menelusuri pendaki tersebut.
"Untuk keberadaan yang bersangkutan kami masih berusaha menelusuri, karena akun yang bersangkutan ada yang sudah berganti yang di Tiktok itu," ucapnya.
Selain itu TNGM juga sedang menelusuri kebenaran terkait statement yang bersangkutan merupakan warga lokal. Kebetulan ada warga lokal yang menjadi petugas di TNGM.
"Terus kemudian terkait dengan statement yang bersangkutan yang menyatakan warga lokal, kami ini kan petugas ini kan juga ada yang masyarakat lokal, kebetulan ada tiga orang dan itu kita memang masih menggali informasi dulu," tuturnya.
Baca juga: Kronologi Mahasiswa UNY Jatuh ke Jurang Gunung Merapi
Diduga ada dua orang yang mendaki di Gunung Merapi. Dugaan ini berdasarkan foto-foto yang diunggah di media sosial.
"Fotonya itu kan 2 orang ya, yang 1 dia memang ditutup identitasnya kemudian yang 1 kan cukup kelihatan. Kami masih coba telusuri keduanya dengan keberadaan teman kami di lapangan," ungkapnya.
Dikatakan Ruky, kejadian tahun lalu yang juga sempat viral jalur yang dilewati bukan jalur resmi pendakian. Sedangkan yang viral sekarang ini dari penelusuran, terlihat ada foto yang posisinya di pos dua jalur Selo.
"Kalau ini kami coba telusuri memang dia ada foto di pos 2 jalur Selo, tapi kami kan baru menduga, karena kami masih perlu mengumpulkan data," tuturnya.