YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Lokasi penemuan kerangka manusia yang diduga perempuan berusia 20-an tahun di kebun tebu, di Kaligondang, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, dikenal banyak ular kobra dan biawak.
Salah seorang warga Kaligondang, Subali mengatakan lokasi penemuan kerangka jarang dilalui warga sekitar. Orang yang lewat hanya pemancing karena tidak jauh dari lokasi ada pemancingan.
Baca juga: Kerangka Ditemukan di Kebun Tebu Bantul, Diduga Perempuan Muda yang Tewas 3 Bulan Lalu
"Siang saja tidak ada yang lewat situ, apalagi malam hari, orang sini kalau pakai sepeda motor mending mutar," kata Subali kepada wartawan di Bantul Rabu (19/3/2025).
Selain minim penerangan, juga dikenal banyak reptil liar yang masih berkeliaran.
"Minim penerangan kalau malam dan banyak ular kobra sama biawak besar-besar juga," ucap dia.
Lokasi penemuan sekitar 200 sampai 300 meter baru ada pemukiman warga. Selain itu, jalannya sempit.
"Karena jalannya sempit. Jadi kalau ditanya ada tidak aktivitas apa gitu sebelum kejadian ya tidak tahu," ucap dia.
Dikatakan Subali, tebu rutin dilakukan perawatan setiap bulannya. Terakhir pada bulan Februari 2025 lalu. Jika polisi memperkirakan 2 sampai 3 bulan seharusnya sudah terlihat.
Kemungkinan lainnya cepatnya mayat jadi kerangka, menurut dia, karena dimangsa hewan liar.
"Tapi mungkin jadi kerangka karena dimakan biawak, karena di situ banyak biawak besar-besar," kata dia.
Warga lainnya, Boniran mengatakan sebelum ramadhan sempat ada pekerja datang membersihkan daun kering.
"Lalu sepekan mau dipupuk ada berita seperti itu (penemuan kerangka)," kata Boniran.
Baca juga: Penemuan Kerangka Manusia di Bantul, 2 Saksi Diperiksa dan Korban Pakai Baju Louis Vuitton
Dia menceritakan saat mencari rumput di sekitar lokasi karena kediamannya hanya 150 sampai 200 meter dari ladang tebu. Sebelum ramadhan lalu, sempat mendengar suara aneh dan saat didekati ada laki-laki yang pergi.
Selain itu, dirinya juga mencium bau bangkai pada hari Jumat (14/3/2025) siang. Saat itu sepeda motornya berhenti karena ada biawak lewat.
"Saya mencium bau bangkai tapi saya kira bangkai tikus saja dan kembali melanjutkan perjalanan," ucap dia.
"Bisa jadi kerangka mungkin karena dimakan biawak. Karena memang banyak biawak di sekitar ladang tebu itu, wong saya pernah menangkap yang seukuran paha orang dewasa," kata dia.
Sebelumnya, Seorang petani tebu dikejutkan dengan penemuan kerangka manusia di lahan tebu milik Perusahaan Gula Madukismo, yang berada di Padukuhan Kaligondang, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul, pada Senin (17/3/2025) pagi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang