MAGELANG, KOMPAS.com - Kegiatan retreat atau pembekalan untuk kepala daerah akan dilaksanakan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, pada 21-28 Februari 2025.
Durasi retreat itu dipotong dari rencana selama dua pekan akibat instruksi Presiden RI soal pemangkasan anggaran.
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto membeberkan, retreat kepala daerah dibiayai melalui anggaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan sedianya direncanakan dilaksanakan selama 14 hari.
Akan tetapi, keluarnya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025 membuat Kemendagri lantas memotong durasi satu pekan pembekalan itu.
Baca juga: Wamen Bima Jelaskan Anggaran Retreat 505 Kepala Daerah di Tengah Efisiensi
"Dampak efisiensi (anggaran)," kata Bima Arya di Borobudur International Golf & Country Club, kompleks Akmil, Minggu (9/2/2025).
Bima tidak mau mengungkapkan nominal anggaran retreat selama satu pekan tersebut.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyatakan, masih menghitung ulang biayanya.
"Sudah kami siapkan, tetapi tentu ada penyesuaian-penyesuaian. Kami ingin sehemat mungkin, seefisien mungkin," ucapnya.
Retreat itu disebutnya akan diikuti 505 kepala daerah yang bakal dilantik pada 20 Februari 2025.
Baca juga: Akmil Magelang Siap Gelar Retreat Kepala Daerah 21-28 Februari
Kepala daerah ini ada yang terpilih tanpa ada gugatan dan yang gugatannya tidak dilanjutkan oleh Mahkamah Konstitusi.
Terdapat 180 tenda penginapan yang masing-masing bisa ditempati dua sampai empat kepala daerah.
Kapasitas tenda ini berbeda ketika retreat Kabinet Indonesia Maju, yang setiap tenda dihuni satu pejabat kementerian atau kepala badan.
Nantinya, para kepala daerah akan masuk melalui gerbang utama Akmil dan mendapat prosesi sambutan dari taruna, persis seperti retreat kabinet pemerintahan.
"Presiden hadir, tetapi disesuaikan dengan agenda beliau, apakah di awal, tengah, atau akhir," kata Bima.
Baca juga: Wamen Bima Arya Ungkap Materi Retreat Kepala Daerah, Apa Saja?
Dia menyampaikan, ada materi inti dalam retreat kepala daerah, utamanya, terkait sinkronisasi visi misi kepala daerah dengan program pemerintah pusat—Asta Cita, pemahaman tugas, serta ketahanan nasional.
Mayoritas pemateri dalam retreat berasal dari jajaran menteri dan kepala badan di kabinet pemerintahan Presiden RI serta Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
"Kepala daerah enggak semua latar belakangnya politisi, ada yang pengusaha, tokoh agama, budayawan. Penting sekali pembekalan di awal untuk menyamakan tupoksi," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang