YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tim Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Gunungkidul mengingatkan kepada nelayan untuk mewaspadai dampak Siklon 99S dan Siklon 90S.
"Untuk aktivitas nelayan masih biasa, peringatan terkait dampak siklon juga sudah disampaikan," kata Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Marjono, ditemui di Polres Gunungkidul, Selasa (4/2/2025).
Dikatakannya, potensi kenaikan gelombang terjadi pada Rabu (5/2/2025), namun demikian dari pengamatan melalui aplikasi tentang cuaca, siklon berada di tengah samudra.
"Mudah-mudahan sesuai dengan prediksi berada di tengah laut. Meski ada kenaikan mudah-mudahan tidak ada dampak yang signifikan," kata Marjono.
Baca juga: Banjir di Kalteng Bertambah, Terbaru di Pulau Pisau, Bagaimana Kondisinya?
Baca juga: Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengumumkan perpanjangan status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 3 Maret 2025.
Keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan kondisi cuaca yang masih berpotensi ekstrem.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, menjelaskan bahwa status siaga darurat ini diperpanjang dari 2 Februari hingga 3 Maret 2025, dan surat keputusan Gubernur DIY terkait hal ini telah diterbitkan.
“Sudah, surat gubernur sudah keluar,” ungkapnya pada Selasa (4/2/2025).
Menurut Noviar, perpanjangan status ini didasarkan pada peringatan dini yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Meskipun dua siklon, yaitu siklon 99S dan siklon 90S, yang sebelumnya mendekati Samudera Hindia telah mulai meluruh, dampak dari kedua siklon tersebut masih berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem di wilayah DIY.
“Memang untuk badai siklonnya akan meluruh. Tapi kan terkait dengan cuaca ekstremnya masih ada akibat dari pengaruh dari siklon yang menjauh itu,” jelasnya.
Baca juga: Cuaca Ekstrem di Kalimantan Tengah, Masyarakat Diminta Waspada Bencana
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang