Editor
PEKALONGAN, KOMPAS.com - Proses evakuasi korban longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah masih berlangsung.
Tim SAR dan relawan saat ini berjibaku dengan medan yang berat untuk menyelamatkan korban banjir bandang dan longsor Pekalongan.
Eko Purwanto, relawan Palang Merah Indonesia (PMI), menceritakan pengalaman mereka dalam menanggulangi situasi darurat ini.
Baca juga: Longsor Pekalongan, Belasan Korban Awalnya Sedang Memancing di Petungkriyono
"Kami menerima laporan dari masyarakat tentang seorang korban yang mengalami patah tulang di rumah penduduk. Segera, tim Puskesmas bergegas menuju lokasi untuk memastikan kondisi korban," ujar Eko diwawancarai Kompas.tv.
Sesampainya di lokasi, mereka menemukan korban dengan luka sayat dan patah pada lengan atas.
Tim segera memberikan pertolongan pertama sebelum meminta bantuan masyarakat untuk menandu korban ke Puskesmas.
Saat ini, Eko melaporkan bahwa kondisi korban stabil dan mampu berkomunikasi.
"Dokter mengatakan bahwa ini adalah tindakan awal, dan korban akan dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut," tambahnya.
Eko menjelaskan bahwa proses evakuasi berlangsung cukup menantang.
"Kami menerima informasi dari penduduk setempat yang sudah melakukan evakuasi awal. Dari waktu bencana terjadi hingga evakuasi selesai, butuh waktu sekitar empat jam," ujarnya.
Tim PMI dan masyarakat harus melewati jalan yang sulit akibat longsor, di mana kendaraan roda empat tidak dapat mencapai lokasi.
Baca juga: Tragedi Longsor Pekalongan: Sekdes Kasimpar dan Keluarganya Jadi Korban
Dalam upaya penanganan lebih lanjut, Eko menyatakan, pihaknya juga menggelar pengungsian sementara untuk menghindari bencana susulan.
Hingga saat ini, Desa yang terdampak parah adalah Desa Kasimpar.
Saat ditanya mengenai jumlah korban yang masih dicari, Eko mengindikasikan bahwa sekitar delapan orang masih dalam pencarian.
"Informasi mengenai korban yang hilang masih simpang siur, kami terus berkoordinasi untuk mendapatkan kepastian," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang