KENDAL, KOMPAS.com - Edi Sunarsono (68), ayah dari Osima Yukari, pramugari yang namanya masuk dalam daftar orang hilang dalam kebakaran Glodok Plaza, Rabu (15/1/2025), masih berada di Jakarta.
Warga desa Bangunsari Patebon Kendal, Jawa Tengah, yang biasa disapa Soni tersebut, masih berharap putrinya selamat dari kebakaran. Ia ingin ada keajaiban dari Tuhan.
Baca juga: Jejak Terakhir Osima Yukari, Pramugari dari Kendal yang Hilang di Kebakaran Glodok Plaza
“Kalau kami masih berharap semoga Osima selamat. Siapa tahu ada keajaiban dari Tuhan. Tapi jika memang sudah menjadi jasad, saya ikhlas dan akan kami bawa pulang ke Kendal,” kata Soni, Sabtu (18/01/2025).
Baca juga: Osima Yukari Hilang di Kebakaran Glodok Plaza, Sang Ayah Terakhir Bertemu Desember 2024
Soni percaya bahwa nasib sudah diatur oleh Tuhan.
Namun, baginya, sebelum jasad anaknya ditemukan, masih ada kemungkinan putri tercintanya tersebut selamat.
“Tapi kalau memang sudah titi wancine, ya harus kami terima,” ujarnya.
Soni, sutradara ketoprak yang juga Ketua Bidang Produksi Dewan Kesenian Kendal, sudah melakukan tes DNA untuk mencocokkan DNA korban.
“Tapi saya masih menunggu hasilnya,” tambah Soni.
Pemilik rambut panjang itu menjelaskan bahwa Osima tinggal di Jakarta bersama tantenya. Ia tidur sekamar dengan anak tantenya tersebut.
Saat ada kabar kebakaran di Glodok, Osima langsung dihubungi oleh tante dan anaknya. Namun, semua nomor ponsel Osima tidak aktif.
“Anak saya, bersama tiga temannya, 1 laki-laki dan 2 perempuan, kan pamit ke Glodok menghadiri acara ulang tahun temannya,” ucapnya.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, kebakaran di Glodok Plaza terjadi pada Rabu (15/1/2025) sekitar pukul 21.30 WIB.
Sebanyak 230 personel dan 45 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk mengatasi kobaran api yang diduga bermula dari diskotek di lantai 7 gedung, sebelum merambat ke lantai 6, 8, dan 9.
Hingga Jumat (17/1/2025) sore, Dinas Gulkarmat Jakarta telah menemukan total tujuh korban jiwa dari tragedi kebakaran Glodok Plaza.
Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang