Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditetapkan Pemenang Pilkada Bantul, Abdul Halim Hadir Melalui "Zoom" dari Mesir

Kompas.com, 9 Januari 2025, 17:43 WIB
Markus Yuwono,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, resmi menetapkan Abdul Halim Muslih dan Aris Suharyanta sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bantul terpilih untuk periode 2025-2030.

Penetapan tersebut dilakukan dalam Rapat Pleno Terbuka yang berlangsung pada Kamis (9/1/2025).

Abdul Halim Muslih hadir secara virtual melalui Zoom karena sedang berada di Kairo, Mesir.

Baca juga: Hasto Wardoyo Ungkap Wejangan Khusus Megawati Usai Ditetapkan jadi Wali Kota Yogyakarta

"Pada kesempatan siang hari ini, Pak Abdul Halim Muslih hadir melalui Zoom karena beliau sedang berada di Kairo," ujar Joko, Ketua KPU Kabupaten Bantul, saat membuka sidang pleno.

Joko juga membacakan keputusan KPU Kabupaten Bantul nomor 731 tahun 2024 yang berisi penetapan hasil pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024.

"Kami menetapkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut dua, Abdul Halim Muslih dan Aris Suharyanta, dengan perolehan suara terbanyak, yaitu 230.819 atau 43,45 persen dari total suara sah," jelas Joko.

Dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, pasangan Halim-Aris berhasil mengalahkan pasangan calon nomor urut tiga, Joko B.

Purnomo-Rony Wijaya Indra Gunawan, yang meraih 219.471 suara.

Sementara itu, pasangan nomor urut satu, Untoro Hariadi-Wahyudi Anggoro Hadi, memperoleh 80.917 suara.

Setelah penetapan ini, KPU akan segera mengusulkan nama-nama terpilih kepada DPRD Kabupaten Bantul.

"Pengusulan itu akan dilakukan sehari setelah penetapan calon, yaitu pada Jumat (10/1/2025)," tambah Joko.

Dalam sambutannya, Abdul Halim Muslih menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pilkada, termasuk pasangan calon lainnya.

"Mudah-mudahan pesta demokrasi yang telah kita jalani bersama menjadi awal yang baik bagi Kabupaten Bantul untuk melakukan pembangunan dan mewujudkan pemerintahan daerah yang semakin baik," ungkap Halim melalui Zoom.

Baca juga: Tunggu Putusan MK, KPU Tunda Penetapan 9 Kepala Daerah Terpilih di Sumsel

Halim juga menekankan pentingnya pemerintahan yang terbuka dan berempati untuk membangun masa depan Kabupaten Bantul.

"Semua pihak memiliki kontribusi yang baik untuk kemajuan Kabupaten Bantul. Saat ini, kami sedang melakukan rekonsiliasi pasca Pilkada," tambahnya.

Sementara itu, Aris Suharyanta, Wakil Bupati Bantul terpilih, mengajak seluruh masyarakat Bantul untuk menghormati siapapun yang ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilkada.

"Tidak ada nomor satu, dua, dan tiga, tetapi semuanya Bupati dan Wakil Bupati adalah milik masyarakat Bantul," tegas Aris.

Dia juga menyatakan harapannya agar masyarakat ikut berpartisipasi dalam kepemimpinan Halim-Aris, sehingga program-program yang dijalankan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

"Program ini untuk kepentingan masyarakat," pungkas Aris.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau