YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah penemuan mayat laki-laki berusia sekitar 40 tahun terjadi di Jalan Colombo, Samirono, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Senin (2/12/2024).
Informasi mengenai penemuan tersebut pertama kali diunggah di media sosial X oleh akun @merapi***.
Dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa mayat ditemukan di dekat Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan petugas sudah berada di lokasi.
"14:12 info awal lagi wae ditemukan mayat laki-laki umur sekitar 40an tahun di Jl Colombo Samirono deket UNY, sudah ada petugas di lokasi," tulis akun tersebut.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?
Kapolsek Bulaksumur, Kompol Tjatoer Atmoko, membenarkan adanya penemuan mayat tersebut.
Ia menjelaskan bahwa mayat ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB di salah satu ruko yang masih dalam proses pembangunan.
"Penemuan mayat, sekitar jam 11.00 WIB di salah satu ruko yang masih dalam proses dibangun di Jalan Colombo, Samirono," ujarnya melalui pesan WhatsApp.
Baca juga: Anggota Paskibra Berprestasi Tewas Ditembak Polisi, SMKN 4 Semarang Dipadati Karangan Bunga
Tjatoer menyampaikan bahwa kronologis penemuan bermula ketika seorang saksi melakukan pengecekan rutin di ruko tersebut.
Setelah memeriksa lantai satu, saksi melanjutkan ke lantai dua.
"Sampai di lantai dua saksi melihat korban sudah dalam keadaan tergeletak beralaskan tikar plastik," ucapnya.
Baca juga: Soal Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, Polda Jateng: Namanya Inisial R
Setelah menemukan mayat, saksi segera melaporkan kejadian tersebut kepada pengawas proyek pembangunan ruko.
Keduanya kemudian kembali memeriksa dan memastikan bahwa ada orang dalam keadaan tergeletak.
"Saksi melaporkan ke Kepala Dusun kemudian melaporkan ke Polsek Bulaksumur," tuturnya.
Baca juga: Kalah di Pilkada Jateng, Puan: Alhamdulillah, 19 Kabupaten/Kota PDI-P Berhasil Menang
Identitas korban telah diketahui, dengan inisial P, yang merupakan warga Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.
Terkait penyebab kematian korban, Tjatoer Atmoko menyatakan bahwa pihak kepolisian masih mendalami kasus ini.
"(Penyebab kematian) masih kita dalami," pungkasnya.
Baca juga: Gibran Cek Makan Bergizi Gratis di SMKN 7 Semarang, Per Paket Rp 19.000
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang