YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, mengeluarkan surat edaran (SE) tentang kewaspadaan parotitis/gondongan/mumps, dan merekomendasikan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul agar memberikan izin istirahat kepada murid yang terkena gondongan selama tujuh hari.
Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widiyantara mengatakan kasus gondongan di Bantul sejak Januari-Oktober 2024 mencapai 1.587.
Selama Agustus hingga Oktober, kasus gondongan mengalami tren kenaikan. Pada Agustus, kasus gondongan tercatat 216 lalu naik 393 pada September.
Kasus naik lagi menjadi 522 kasus pada Oktober.
Kasus paling banyak di tiga Kapanewon, yakni Kasihan 171 kasus, Sewon 244 kasus, dan Banguntapan 305 kasus.
Baca juga: Penyakit Gondongan Mewabah di Batu, 664 Kasus Didominasi Anak-anak
"Untuk usia didominasi 0 sampai 15 tahun," kata Agus saat dihubungi wartawan Kamis (7/11/2024).
Dikatakan Agus, pihaknya langsung bergerak dengan melakukan pencegahan, dan pengendalian penularan. Salah satunya dengan sekolah, khususnya TK hingga SMP.
"Kepada Kepala Disdikpora Bantul kami beri rekomendasi untuk membatasi interaksi siswa, pendidik dan tenaga kependidikan yang dinyatakan sakit gondongan di sekolah sekurang-kurang dalam 7 hari sejak munculnya gejala sakit," kata dia.
Agus mengatakan, gondongen disebabkan infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis atau kelenjar yang memproduksi air liur, dan memicu pembengkakan.
Adapun gejala di antaranya pipi bengkak baik satu atau dua sisi; nyeri saat mengunyah atau menelan makanan, hingga kehilangan nafsu makan.
Untuk mencegah penularan, warga diimbau rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, tidak berbagi peralatan mandi atau makan dengan penderita.
Baca juga: Gondongan Mewabah, Dinkes Kota Yogyakarta Imbau Penderita Tak Keluar Rumah
"Ketika batuk, seperti menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk dan bersin serta menggunakan masker. Untuk penngaan istirahat cukup, banyak minum air putih, mengompres area yang bengkak, dan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi dalam bentuk lunak. Segera periksa ke dokter jika tidak membaik," kata dia.
Kepala Disdikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto mengaku telah menindaklanjuti pencegahan penularan Gondongen dengan mengirimkan SE dari Dinkes ke seluruh sekolah.
"Kami meminta agar siswa yang terkena penyakit kasus gondongan untuk sementara istirahat dan tidak masuk sekolah," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang