YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Status siaga darurat kekeringan selesai hari ini Senin (30/9/2024). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum menentukan perpanjangan status.
Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad mengatakan, pihaknya masih menunggu informasi terbaru dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memutuskan perpanjangan atau tidak.
“Enggak saya masih menunggu rilis dari BMKG,” ujar Noviar.
Baca juga: Derita Petani Simalungun Gagal Panen karena Hama Tikus dan Kekeringan
Dia menambahkan, BPBD akan melihat tingkat risiko bencana hidrometeorologi untuk juga merilis status terkait bencana hidrometeorologi.
“Misalnya hidrometeorologi tentu saja ini kita siaga daruratnya hidrometeorologi basah yang berakibat pada longsor banjir dan lain-lain. Tapi itu nunggu itu dulu nunggu dari BMKG,” kata dia.
Noviar melanjutkan, informasi terakhir dari BMKG bahwa musim penghujan baru akan dimulai pada dasarian ketiga Oktober, sementara dasarian satu dan dua baru memasuki hujan ringan dan belum merata.
Baca juga: Cerita Warga Sikka, Sulit Dapat Air Bersih akibat Kekeringan dan Abu Vulkanik
Hingga hari terakhir siaga darurat kekeringan, BPBD DIY mencatat 1,56 juta liter air sudah disalurkan ke Kabupaten Bantul. Sementara Kulon Progo 940 ribu liter. Lalu, Kabupaten Gunungkidul 534 ribu liter.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang