YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan kendaraan di Kota Yogyakarta menyentuh 3.000 per minggu.
Kasat Lantas Polresta Yogyakarta Kompol Maryanto menyebutkan, belum terjadi kemacetan di Kota Yogyakarta, hanya perlambatan laju kendaraan.
Ditambah saat musim libur panjang seperti pada 14-16 September 2024, kendaraan dari luar Kota Yogyakarta banyak yang masuk ke Kota Gudeg sehingga terjadi perlambatan laju kendaraan di beberapa titik.
Baca juga: Pencuri Kendaraan Spesialis di Masjid Dibekuk di Surabaya
“Pertumbuhan kendaraan di Kota Yogyakarta tidak sejalan dengan pembangunan sarana dan prasarana,” kata dia, Rabu (18/9/2024).
Hal ini berbanding terbalik dengan peningkatan jumlah volume kendaraan di Kota Yogyakarta yang per minggu mencapai 3.0000 kendaraan.
“Peningkatan pertumbuhan volume kendaraannya per minggu rata-rata bisa sampai 3.000 per minggu," ucapnya.
Menurutnya, dengan adanya pertambahan volume kendaraan maka kepadatan lalu lintas tidak bisa dihindarkan dan membuat jalan-jalan utama di Kota Yogya semakin padat.
Hanya saja, Maryanto menyebutkan, yang terjadi di Kota Yogyakarta saat ini baru sebatas perlambatan dan belum dapat dikategorikan sebagai kemacetan.
“Alhamdulillah sampai sekarang belum bisa dibilang macet karena tidak sampai stuck dan masih jalan, cuma terjadi perlambatan,” kata dia.
Perlambatan laju kendaraan dirasakan terutama di wilayah Tugu Pal Putih Yogyakarta, Jalan Malioboro, hingga Keraton Yogyakarta yang merupakan pusat keramaian.
Dampaknya, ruas jalan penghubung di sekitar Jalan Malioboro seperti Jalan ABu Bakar Ali, Jalan Mataram, hingga Jalan Letjen Suprapto terjadi antrean panjang.
"Karena dari sana semuanya berbondong-bondong mau masuk ke Malioboro, sehingga timbul antrean,” ucap dia.
“Maka, wisatawan harus bersabar dan mematuhi aturan dari petugas kami," imbuh Maryanto.
Baca juga: Pita Penggaduh Dipasang di Jalan Letjen Suprapto Yogyakarta untuk Kurangi Kecepatan Kendaraan
Disinggung soal antisipasi kemacetan di Kota Yogyakarta saat jalan tol beroperasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pihaknya saat ini sedang proses mempersiapkan skema-skema khusus. Persiapan ini melibatkan jajaran pemerintah DIY.
Bukan tanpa alasan, keberadaan jalan bebas hambatan yang mengarah ke wilayahnya, berpotensi menambah kepadatan lalu lintas.
"Untuk menangani kepadatan lalu lintas di Kota Yogya, terutama saat nanti ada tol berfungsi, kami bersinergi dengan Dishub (Dinas Perhubungan) Kota Yogyakarta dan DIY," ucap dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang