Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Siswa Ditolak SMPN 6 Yogyakarta karena Radius, Disdikpora: Penentuan Titik Benar

Kompas.com - 27/06/2024, 19:26 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pendidik Tenaga Kependidikan Data dan Sistem Informasi Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) kota Yogyakarta Mannarima membenarkan, sebanyak tujuh orang dari kalurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, Kota Yogyakarta tidak diterima di SMPN 6 Yogyakarta.

Menurut dia hal ini disebabkan karena sistem jarak yang dihitung melalui titik tengah RW.

Baca juga: 7 Siswa Sekampung Gagal Masuk SMPN 6 Yogyakarta karena Aturan Radius PPDB

“Titik tengah (diambil dari titik tengah RW). Itu kan (lokasi alamat siswa) berada di pinggir. Padahal titik tengah RW itu, di utara dekat SMK 2, jauh di utara (lokasi rumah siswa). Sehingga secara jarak titik tengah itu kalah dengan RW yang lainnya,” ucap Mannarima saat dihubungi, Kamis (27/6/2024).

Dia menyebut ada dua anak yang masih berpotensi diterima di SMPN 6 Yogyakarta dengan jalur afirmasi atau Kartu Menuju Sejahtera (KMS).

“Mudah-mudahan dua orang bisa diterima KMS, yang lainnya mudah-mudahan bisa masuk melalui zonasi daerah,” ucap dia.

Saat disinggung soal warga yang mengukur langsung jarak dari rumahnya ke SMPN 6 Yogyakarta ke tempat tinggal mereka, Mannarima menanggapi bahwa dilihat dari tempat tinggal memang paling dekat dengan SMPN 6 Yogyakarta.

Tetapi kata Mannarima, jika dilihat dari titik tengah RW, lokasi warga tetap yang terjauh.

“Saya bisa tunjukkan itu, titik tengahnya diukur ke sekolah,” kata dia.

Dia menjelaskan penentuan titik tengah Disdikpora Kota Yogyakarta berdasarkan garis lintang di peta.

“Di peta ada lintangnya titik disitu terus diukur di masing-masing sekolah sudah diukur 5 tahun yang lalu digunakan,” kata dia.

“Mungkin kebetulan di SMPN 6 Yogyakarta baru muncul sekarang (kasus ini), kalau sebelum PPDB ini ketahuan bisa kita tinjau. Penentuan titik tengah itu sudah benar,” kata dia.

7 Siswa sekampung ditolak PPDB

Sebelumnya, 7 calon siswa yang bertempat tinggal di RW 04, kalurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, Kota Yogyakarta tidak diterima di SMPN 6 Yogyakarta karena radius lokasi rumah tidak mencukupi.

Sebagai informasi SMPN 6 Yogyakarta masih berada di RW yang sama tepatnya di RW 04 dengan calon siswa.

“Di RW 04 ada delapan anak yang mendaftar jalur ini, satu pun tidak ada yang masuk,” ujarnya, Kamis (27/4/2024).

Baca juga: Ketua Posko PPDB Wilayah 2 Jaksel: Kuota Diatur Kemendikbud, tapi Bisa Ditambah lewat Pergub

Menurut Bekti, kuota PPDB jalur zonasi radius di SMPN 6 Yogyakarta sebanyak 33 siswa, kuota tersebut sudah diisi dengan anak-anak dari RW lainnya yaitu dari RW 03, 08, dan 09 padahal jika dilihat ketiga RW tersebut jaraknya lebih jauh dari RW 04.

Ditambah lagi SMPN 6 Yogyakarta masih dalam lingkup RW yang sama dengan para calon siswa yakni di RW 04.

“SMP 6 wilayahnya di RW 04 dan kita domisili di 04 (RW),” kata dia.

Warga lainnya, Elvin Sigit Prasetyo mengungkapkan bahwa walaupun dirinya satu RW dengan SMPN 6 Yogyakarta tetapi alamatnya tinggal jaraknya berada di peringkat 4 dalam PPDB tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
5 Tempat Wisata di Jogja untuk Penyelenggaraan Tradisi Satu Suro

5 Tempat Wisata di Jogja untuk Penyelenggaraan Tradisi Satu Suro

Yogyakarta
Misteri Penemuan Bangkai Sapi di Bawah Jembatan Kresek Semarang, Bakal Dikubur Petugas

Misteri Penemuan Bangkai Sapi di Bawah Jembatan Kresek Semarang, Bakal Dikubur Petugas

Yogyakarta
Pengunjung Pasar Beringharjo Mengaku Dibegal, Polisi Belum Terima Laporan

Pengunjung Pasar Beringharjo Mengaku Dibegal, Polisi Belum Terima Laporan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Sekolah di Perbukitan Menoreh Kulon Progo Minim Pendaftar, Apa Sebabnya?

Sekolah di Perbukitan Menoreh Kulon Progo Minim Pendaftar, Apa Sebabnya?

Yogyakarta
Pengemudi Xenia Ancam Sopir Bus Pakai Pisau di Sragen, Sempat Lempari Batu

Pengemudi Xenia Ancam Sopir Bus Pakai Pisau di Sragen, Sempat Lempari Batu

Yogyakarta
Menteri Basuki: Pembangunan Tol Yogyakarta-Solo Sampai Klaten Juli

Menteri Basuki: Pembangunan Tol Yogyakarta-Solo Sampai Klaten Juli

Yogyakarta
Menteri Basuki Sebut Pembangunan IKN Sudah 82 Persen, 12 Tower untuk ASN Selesai Juli 2024

Menteri Basuki Sebut Pembangunan IKN Sudah 82 Persen, 12 Tower untuk ASN Selesai Juli 2024

Yogyakarta
Penemuan Potongan Kaki Manusia di Pantai Marina, Polisi: Kondisinya Utuh

Penemuan Potongan Kaki Manusia di Pantai Marina, Polisi: Kondisinya Utuh

Yogyakarta
PDN Dapat Serangan Siber, Pakar UGM Berikan Tips Jaga Keamanan

PDN Dapat Serangan Siber, Pakar UGM Berikan Tips Jaga Keamanan

Yogyakarta
Robot, Pesawat, dan Alam, Imajinasi Louis Mewarnai ArtJog 2024

Robot, Pesawat, dan Alam, Imajinasi Louis Mewarnai ArtJog 2024

Yogyakarta
Arca Ganesha yang Ditemukan di Sleman Dinilai Unik, Atributnya Lengkap dan Mewah

Arca Ganesha yang Ditemukan di Sleman Dinilai Unik, Atributnya Lengkap dan Mewah

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com