YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih belum mengetahui pemilik petasan yang menyebabkan empat orang terluka di halaman pesantren di Padukuhan Patihan, Gadingsari, Sanden, Bantul, DI Yogyakarta.
"Belum diketahui pasti kepemilikan petasan," kata Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, saat dihubungi wartawan melalui telepon, pada Jumat (21/6/2024).
Pihaknya sudah memeriksa 10 saksi terkait perkara ledakan yang terjadi pada Selasa (18/6/2024).
Adapun untuk seorang korban yang masih dirawat, pihaknya belum mendapatkan informasi perkembangannya.
Baca juga: Kronologi 4 Santri di Bantul Terkena Ledakan Petasan, Polisi Ungkap Kondisi Korban
"Ada 10 saksi yang diperiksa, dari santri," kata Jeffry.
Jeffry mengatakan, kejadian itu bermula saat para santri menjadi petugas kurban di pondok pesantren yang lain.
Saat pulang ke pesantren yang terletak di Padukuhan Patihan, seorang santri IA (15) warga Sewon, Bantul, bersama beberapa orang temannya termasuk salah satu korban FA menemukan kardus berisi petasan.
Oleh IA, petasan itu disimpan di lemari yang tidak terpakai yang terletak di samping asrama. Kemudian, oleh salah seorang temannya petasan diambil.
Saat itu para korban, yakni AH, MH, FA, dan DA mendatangi beberapa temannya sedang memasak mie instan menggunakan tungku dengan bahan bakar minyak jelantah dan kapas di depan Ponpes.
Salah satu korban, FA membawa petasan ke tempat teman-temannya memasak mie.
Kemudian korban lainnya, DA memainkan petasan tersebut dengan cara membuka gulungan kertas.
Baca juga: Remaja di Bantul Tewas Kecelakaan Sehari Sebelum Ulang Tahun
Salah seorang di antaranya mengambil api dengan potongan kertas kemudian DA menuangkan bubuk petasan diatas api dan terjadi ledakan.
"Beberapa teman berhasil menghindar dengan melarikan diri," kata Jeffry.
Sebelumnya, Jeffry menyampaikan ledakan terjadi pada Selasa (18/6/2024) sekitar pukul 16.45 WIB.
Adapun empat korban yakni AH (15) asal Kretek Bantul, luka robek pada kaki kanan, MH (15) asal Pasuruan Jatim, luka robek pada kaki kanan, FA (13) asal Gembong Pati Jateng, luka bakar pada rambut dan muka, dan DA (14) asal Riau, luka pada tangan sebelah kanan (jari hancur/ hilang), luka robek pada wajah sekitar mata kanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.