Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jagalan Tolak TPS3R Karangmiri, Pemkot Yogyakarta Bakal Konsolidasi Ulang

Kompas.com - 12/06/2024, 15:43 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Wali Kota Yogyakarta bakal konsolidasi ulang dengan masyarakat Jagalan, Banguntapan, Kabupaten Bantul yang berdekatan dengan Tempat Pembuangan Sementara Reduce, Reuse, Recycle (TPS-3R) Karangmiri milik Pemkot Yogyakarta.

Pj Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto mengatakan bahwa bentuk protes dari warga sekitar TPS 3R Karangmiri bukanlah bentuk penolakan, dan pihaknya akan melakukan konsolidasi ulang.

Baca juga: Atasi Masalah Sampah, Pemkot Jaksel Bakal Bangun TPS 3R di Lokbin Pasar Minggu

“Enggak bukan penolakan, (akan) konsolidasi ulang. Pada dasarnya masalah sampah itu masalah sosial yang dikondisikan kayak apapun sering ada ketidakpuasan. Hari ini konsolidasi,” ujar Sugeng ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Rabu (12/6/2024).

Dia menambahkan terkait protes warga ini akan diselesaikan dengan cara musyawarah.

“Ya kita wong Yojo (kita orang Yogyakarta) to, masalah dirampungke (diselesaikan) dengan musyawarah,” kata dia.

Menurut dia, sampah adalah masalah bersama dan tidak akan selesai jika salah satu ada yang tidak membuka diri untuk menyelesaikannya.

“Ini kan masalah bersama, kalau sana dema demo, kene (di sini) dema demo, sampahe arep didokok ngendi (sampahnya mau ditaruh mana)? sSmua kan sedang ditata oleh kota (Yogyakarta) sedang dikondisikan,” kata dia.

Dia memastikan dalam pengolahan sampah di TPS 3R tidak akan menimbulkan bau karena sampah ketika datang dari truk langsung masuk ke tempat pengolahan sampah.

“Insya Allah (tidak bau) karena kan sampah itu, tidak sampai turun truk. Truk bawa dipilah masuk konveyor jadi bubuk langsung dibawa. Ya lumrah ada airnya dikit-dikit tapi kan dengan Em4 dan starter-starter lain dapat mengurangi bau,” kata dia.

Baca juga: Soal Penolakan TPS3R Karangmiri, PJ Wali Kota Yogyakarta Bakal Komunikasi dengan Warga

Sebelumnya, tempat pengolahan sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) Karangmiri milik Pemerintah Kota Yogyakarta yang berlokasi di Kalurahan Jagalan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, ditolak warga. Pemerintah Kota Yogyakarta masih akan berdiskusi terkait masalah ini.

Sosialisasi warga dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta dilakukan di Kantor Kalurahan Jagalan, Kamis (6/6/2024). Warga menolak dengan membantangkan spanduk bertuliskan "Tetap Menolak TPS3R. JAGALAN MELAWAN".

Warga juga berteriak meminta segera menutup kawasan itu.

"Jangankan menolak, kami melawan pun siap dari warga Jagalan," kata Perwakilan warga Jagalan usia pertemuan Andri Triyanto kepada wartawan Kamis.

Dikatakannya, warga menyayangkan karena selama ini tidak ada sosialiasasi terkait pembangunan TPS3R, dan baru pertama kali bertemu dengan perwakilan dari Pemerintah Kota Yogyakarta. Selain itu, sudah ada uji coba selama sepekan terakhir.

Saat pondasi dibangun, warga mengklaim tidak mengetahui bahwa akan dibangun TPS3R. Warga menyayangkan karena lokasinya dekat dengan pemukiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Truk Terguling hingga Masuk Jurang di Bantul, Obat Nyamuk Bakar Berhamburan di Jalanan

Truk Terguling hingga Masuk Jurang di Bantul, Obat Nyamuk Bakar Berhamburan di Jalanan

Yogyakarta
Kemenlu Sebut 165 WNI Terancam Hukuman Mati, Terbanyak di Malaysia dengan Kasus Narkoba

Kemenlu Sebut 165 WNI Terancam Hukuman Mati, Terbanyak di Malaysia dengan Kasus Narkoba

Yogyakarta
Sakit Hati Difitnah Curi Ayam, Pria di Gunungkidul Bunuh Nenek Tetangganya Sendiri

Sakit Hati Difitnah Curi Ayam, Pria di Gunungkidul Bunuh Nenek Tetangganya Sendiri

Yogyakarta
Curi Sepeda Motor, Pria Asal Sukoharjo 'Didor' Polisi di Gunungkidul

Curi Sepeda Motor, Pria Asal Sukoharjo "Didor" Polisi di Gunungkidul

Yogyakarta
Pelaku Pembunuhan Nenek di Gunungkidul Ditangkap, Motif Sakit Hati Difitnah

Pelaku Pembunuhan Nenek di Gunungkidul Ditangkap, Motif Sakit Hati Difitnah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Diskominfo Pati Kesulitan Ubah Cap Negatif Sukolilo di Google Maps, Ini Alasannya

Diskominfo Pati Kesulitan Ubah Cap Negatif Sukolilo di Google Maps, Ini Alasannya

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Pilkada 2024, Bupati Bantul Bantah Pecah Kongsi dengan Wakilnya

Pilkada 2024, Bupati Bantul Bantah Pecah Kongsi dengan Wakilnya

Yogyakarta
Alami Kecelakaan Tunggal, Pengendara Motor di Bantul Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan

Alami Kecelakaan Tunggal, Pengendara Motor di Bantul Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan

Yogyakarta
Mengenal Blondo, Kuliner Lawas dari Sisa Pembuatan Minyak Kelapa

Mengenal Blondo, Kuliner Lawas dari Sisa Pembuatan Minyak Kelapa

Yogyakarta
Usai Tabrak Lari Anggota DPRD Terpilih Asmat, Pelaku Sempat Jalan-jalan ke Malioboro

Usai Tabrak Lari Anggota DPRD Terpilih Asmat, Pelaku Sempat Jalan-jalan ke Malioboro

Yogyakarta
Tabrak Lari Anggota DPRD Terpilih Asmat, Pelaku Sempat Konsumsi Sabu

Tabrak Lari Anggota DPRD Terpilih Asmat, Pelaku Sempat Konsumsi Sabu

Yogyakarta
Lagi, Sampah Menumpuk di Jalanan Kota Yogyakarta

Lagi, Sampah Menumpuk di Jalanan Kota Yogyakarta

Yogyakarta
4 Jemaah Haji Asal DIY Meninggal Dunia di Tanah Suci, Apa Penyebabnya?

4 Jemaah Haji Asal DIY Meninggal Dunia di Tanah Suci, Apa Penyebabnya?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com