Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Asal Bantul yang Hilang di Sungai Progo Ditemukan Meninggal Dunia, Coba Selamatkan Temannya

Kompas.com, 24 Mei 2024, 16:21 WIB
Markus Yuwono,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tim SAR Gabungan berhasil menemukan seorang remaja yang hanyut di Kali Progo, Ledok Ngancar, Pajangan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (23/5/2024) dini hari.

Korban ditemukan meninggal dunia 500 meter dari lokasi hanyut. 

Humas Basarnas Kantor Yogyakarta Pipit Eriyanto mengatakan, SAR gabungan melakukan pencarian bersama warga masyarakat.

SRU (Search and Rescue Unit) melakukan pemantauan di pinggir sungai di sekitar lokasi.

"Pada Kamis jam 00.50, Tim SAR Gabungan mendapatkan informasi dari SRU dan warga masyarakat yang melakukan pemantauan di sekitar LKP bahwa terlihat obyek/korban mengapung 500 m ke selatan dari lokasi hanyut," kata Pipit dalam keterangan tertulis, dikutip Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Memancing, Remaja asal Bantul Hanyut di Sungai Progo


Baca juga: Gempar, Penemuan Mayat Wanita di Kamar Kos Parangtritis Bantul, Mulut Tersumpal Tisu

Mencoba menyelamatkan temannya

Tim SAR Gabungan bergerak dan mengevakuasi obyek tersebut.

Setelah dilakukan evakuasi, lantas dipastikan oleh keluarga korban terkait identitasnya.

"Korban dibawa ke rumah duka dan pada jam 03.00 WIB, operasi SAR dinyatakan ditutup dan diucapkan terimakasih serta dikembalikan ke kesatuan masing-masing," kata Pipit. 

Baca juga: Karyawan Pabrik Mi Instan di Makassar Tewas, Terjebak di Mesin Pengaduk Bumbu

Sebelumnya, remaja yang hilang di Sungai Progo Triharjo, Pandak, Bantul, DIY ternyata ingin menyelamatkan temannya dari tenggelam. Hal itu terungkap setelah polisi memeriksa saksi dan korban lainnya.

Kasi Humas Polres Bantul I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyampaikan, informasi dari saksi, peristiwa ini bermula saat korban Hasto Bimo Dwicahyo (18) warga Ringinharjo, Bantul, bersama tiga orang temannya memancing di sungai Progo di Triharjo, Pandak, Bantul, Selasa (21/5/2024). 

Salah seorang teman korban, bernama Tegar Kurniawan (22) memancing dan tali pancingnya tersangkut di sungai bagian barat. Selanjutnya, Tegar bersama dengan teman lainnya Ridwan Ariyanto (21) bermaksud melepaskan tali pancing dengan menyeberang sungai. 

"Keduanya (Tegar dan Ridwan)  kembali ke sisi timur sungai dengan cara menyeberang. Karena sudah gelap korban lupa melalui jalur sungai yang dalam sehingga keduanya sempat tenggelam," kata Jeffry saat dihubungi melalui telepon, Selasa 

Baca juga: Cari Sampah, Pemulung Asal Semarang Temukan Mayat Bayi di Tong Sampah

Hasto Bimo yang berada di sisi timur mencoba menolong kedua temannya menggunakan kayu. Nahas, saat membantu itu dirinya tercebur ke sungai. 

Ridwan dan Tegar diselamatkan warga, sementara Bimo hilang ditelan derasnya arus sungai. Keduanya lalu dibawa ke RS UII Pandak. 

Ridwan dalam keadaan sadar tetapi harus mendapatkan perawatan, sementara Tegar tidak dalam perawatan tetapi shock

Baca juga: Bayi Merah Ditemukan Tergeletak di Bawah Pohon Pepaya Tanpa Pakaian di Cilacap

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau