KULON PROGO, KOMPAS.com – Mantan Bupati Kulon Progo, Sutedjo berniat maju dalam kontestasi kepala daerah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sutedjo mengambil formulir pencalonan bupati di PDI-P Kulon Progo.
Pengambilan formulir Sutedjo diwakili oleh keluarga dekatnya yakni Sudarto.
“Betul ya (mengambil formulir), tapi ini Pak Darto (mengambil dan) belum pulang,” kata Sutedjo di ujung telepon, Senin (20/5/2024).
Baca juga: Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II
Sutedjo mengaku banyak beraktivitas di rumah setelah tidak lagi menjabat sebagai bupati. Kegiatannya yakni mengurus rumah, halaman dan kebun.
Dia menyebut banyak tokoh masyarakat dan warga yang mendorong agar dirinya maju di Pilkada 2024. Dorongan terbesar datang menjelang dirinya menerima Satya Lencana untuk yang ketiga kali.
Penghargaan tersebut tanda kehormatan dari Presiden pada ASN atas kinerja dan prestasi kerja sebagai abdi negara. Sutedjo menerima di 2021, 2022 dan 2024.
“April 2024 di Surabaya, saya menerima Satya Lencana Karya Bhakti Praja Nugraha. Ini semua penilaian kinerja di 2021,” katanya.
“Itu juga yang mendorong saya untuk maju lagi,” katanya.
Sutedjo mengenal baik Kulon Progo, terlebih saat mendampingi Hasto Wardoyo sebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati pada periode 2011-2016 dan 2017-2022.
Di pertengahan jabatan periode keduanya, Hasto menjadi Kepala BKKBN di 2019. Sehingga dirinya yang meruoakan Wakil Bupati otomatis menjabat Bupati menggantikan Hasto untuk sisa masa jabatan 2019 hingga 2022.
Belum genap setahun menjabat, Covid-19 melanda. Perhatian pemerintah beralih untuk menangani dan mencegah Covid-19.
Tiga tahun menjabat, kata Sutedjo, rencana-rencana yang sudah dibangun banyak tertunda. Untungnya Covid Kulon Progo dinilai bisa terkendali.
"Tiga tahun Bupati, nyaris dua tahun tidak bisa apa-apa karena semua potensi untuk menangani Covid," kata Sutedjo.
Ia mengaku belum sepenuhnya mewujudkan program dan kerja yang digadang dahulu. Karena itu, ia merasa memiliki utang pada masyarakat.
Ia mencontohkan, pasangan Hasto-Sutedjo menggadang kebangkitan ekonomi lokal lewat cinta produk sendiri sebagai semangat membela daerah. Saat itu dikenal dengan jargon Bela Beli Kulon Progo.
Baca juga: Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI