Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

Kompas.com - 06/05/2024, 11:37 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kera ekor panjang atau Macaca Fascicularis terlihat berada di permukiman warga daerah Kali Boyong, Dusun Rejodani, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY Yogyakarta (DIY).

Kera ekor panjang ini terlihat berada di pemukiman warga pada Minggu 5 Mei 2024. Bahkan pada Senin 6 Mei 2024, kera ekor panjang masih tampak berada di pemukiman warga.

Informasi tersebut diunggah di media sosial X pada Minggu 5 Mei 2024. Ditulis di unggahan tersebut, terdapat tiga ekor kera yang terlihat di pemukiman warga. Kemudian pada 6 Mei 2024, kembali diunggah di media sosial informasi kawanan kera tersebut kembali datang setelah sebelumnya sempat diusir.

Baca juga: Lepas dari Kandang, Seekor Kera Ekor Panjang Serang Pemiliknya di Cilacap

Diunggah pula foto seekor kera sedang berada diatas pohon kelapa. Diatas foto yang diunggah tersebut diberi keterangan :

"Selamat pagi..saya mau ngelaporin ada monyet masuk didusun Rejodani 1 Rt 03 Rw 02, Sariharjo, ngaglik. Sleman. Monyetnya itu dari kemarin diusir lari kesungai ..Pagi ini balik lagi Takutnya ini peliharaan lepas atau memang liar"

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Akhmadi mengatakan Dusun Rejodani jauh dari wilayah Gunung Merapi.

"Ini Rejodani jauh sekali dari wilayah Merapi, 10 Km. Apa mungkin Macaca sampai ke bawah? Kecuali ada kelompok yang memang sudah ada di bawah," ujarnya melalui pesan WhatsApp (WA) pada ( Minggu (6/05/2024).

Akhmadi menyampaikan makanan bagi kera di kawasan Gunung Merapi kondisinya masih ada. Sehingga kera masih dapat mencari makanan di kawasan TNGM.

Menurut Akhmadi, ada juga kawanan kera ekor panjang yang berada di luar kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

"Menurut kami masih aman. Namun perlu diketahui juga kelompok MEP (monyet ekor panjang) juga ada yang diluar kawasan di perengan sungai, dan ini lokasi informasi awal di Rejodani, Ngaglik Ini sangat jauh dari kawasan," tuturnya.

Akhmadi mengungkapkan kemungkinan kera yang berada di pemukiman warga daerah Rejodani tersebut berasal dari luar kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

"Bisa jadi itu kelompok MEP diluar kawasan, atau MEP lepas karena disebut hanya 3 ekor, kalau kelompok alami MEP tidak demikian," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com