YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto segera membentuk tim khusus untuk mengusut kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) pada program Ferienjob.
"Pasti ada, kita bentuk tim khusus," ujarnya saat ditemui di Pondok Pesantren Al Munnawir, Krapyak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (27/3/2024).
Baca juga: 13 Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman, Ini Pengakuan Udinus Semarang
Lanjut Hadi, pihaknya saat ini mendorong Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk menyelesaikan permasalahan ini. Pihaknya juga akan memberikan pendampingan agar masalah yang menimpa UNJ dapat segera diselesaikan.
"Ya kalau dari Polhukam ingin mendorong UNJ untuk menyelesaikan permasalahan ini. Dan kita akan memberikan pendampingan agar permasalahan yang dialami oleh UNJ khususnya mahasiswanya yang di luar negeri bisa segera selesai," katanya.
"Saya yakin dengan kerja keras dan nanti kita akan berikan dorongan untuk bisa menyelesaikan permasalahan ini," imbuh dia.
Disinggung terkait berapa jumlah kampus dan mahasiswa yang menjadi korban TPPO, dia mengaku masih akan melakukan pengecekan.
"Datanya coba nanti saya lihat. Tapi kami udah bicarakan ke kedepetian untuk segera menyelesaikan permasalahan ini dengan baik supaya tidak berlarut-larut. Segera kita selesaikan," kata dia.
Sebelumnya, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengungkapkan program magang ke Jerman atau ferienjob yang terindikasi tindak pidana perdagangan orang (TPPO) sebetulnya adalah program resmi di negara Jerman.
Di Jerman, program ferienjob tersebut dibuat untuk mahasiswa yang mau mencari uang saku tambahan.
"Ini juga saat bekerja yang bersangkutan ferienjob adalah pekerjaan resmi di Jerman. Dia memberikan fasilitas kepada mahasiswa di Jerman di musim libur untuk nambah uang saku dan lainnya sebagainya," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (27/3/2024).
Namun, program yang resmi di Jerman itu justru disalahgunakan di Tanah Air. Sejumlah oknum merekrut mahasiswa di Tanah Air untuk magang dan ikut program ferienjob ke Jerman.
Padahal, kata Djuhandhani, program ferienjob yang ada di Jerman itu tidak sesuai dengan ketentuan magang yang ada di Indonesia.
"Ketentuan-ketentuan yang diberlakukan di Indonesia itu tidak nyambung dengan mereka yang diperkejakan di sana, baik dari program pendidikannya," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.