Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Uji Coba, Desentralisasi Sampah di DIY Mulai Mei 2024

Kompas.com - 01/03/2024, 21:19 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Desentralisasi sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan dimulai bulan Mei 2024. Dalam hal ini, masalah sampah dikelola masing-masing kabupaten/kota.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Daerah Istimewa Yogyakarta, Kusno Wibowo menjelaskan, desentralisasi sampah di DIY tetap berjalan sesuai jadwal.

"April akhir pencanangan dan mulai Mei (dimulai)," ujarnya saat dihubungi, Jumat (1/3/2024).

Ia menambahkan desentralisasi sampah ini tidak menggunakan uji coba. Hanya pada April akan dilakukan pencanangan atau deklarasi desentralisasi sampah.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Targetkan Masalah Sampah Selesai April 2024

"Tidak ada uji coba (desentralisasi sampah)," kata dia.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan Pemerintah Kota Yogyakarta sudah siap untuk menerapkan desentralisasi sampah.

Ada beberapa strategi yang bakal diterapkan oleh Pemkot Yogyakarta untuk menghadapi desentralisasi pengelolaan sampah pada Mei 2024. Bahkan pihaknya sudah menarget untuk menyelesaikan masalah sampah pada April 2024.

"Empat lokasi itu di awal Maret sudah mulai kontrak karena pada minggu ke tiga Februari audah ada pemenangnya," kata dia.

"Yang bisa kita optimalkan di Nitikan dan Karangmiri sudah bisa optimalkan terus. Sambil kita lakukan revitalisasi di dua lokasi," kata dia.

Revitalisasi di TPS 3R Nitikan dilakukan berupa penambahan daya listrik. Langkah ini untuk mengganti generator ke motor listrik dengan tujuan menurunkan kebisingan.

"Awal tahun kita naikkan daya listriknya untuk menggantikan generator menjadi dinamo listrik untuk mengurangi kebisingan," jelas dia.

Selanjutnya, Singgih menjelaskan untuk peralatan sudah tersedia dan sudah bisa dioptimalkan sebanyak 3 modul yang membutuhkan tiang dan trafo baru.

"Akhir Februari tiang dan trafo sudah terpasang semoga segera tersambung sehingga 3 modul mesin bisa berjalan dengan baik di Nitikan," kata dia.

Untuk TPS 3R Karangmiri membutuhkan waktu untuk membuat jembatan. Namun, secara simultan tetap dioperasionalkan sembari menunggu jembatan kuat.

"Piyungan juga sama untuk kontrak di awal Maret jalan simultan dengan pekerjaan lain sehingga tidak saling tunggu, agar tidak memakan waktu lebih lama," ucap dia.

Baca juga: Ramai Gunungan Sampah di Terminal Purabaya, DLHK Sidoarjo Berencana Ambil Alih Pengelolaan

"Kita optimis, kita punya skenario kalau ada situasi darurat," imbuh dia.

Untuk informasi sampah harian di Kota Yogyakarta per hari mencapai 200 ton organik dan anorganik. Pemkot Yogyakarta diberikan kuota untuk membuang sampah di Piyungan sebesar 135-140 ton.

Untuk mengolah sisa sampah Pemkot Yogyakarta memaksimalkan TPS 3R di Nitikan dan menekan sampah di hulunya dengan cara mengedukasi. Selain itu, memberikan bantuan Rp 100 juta di tiap kalurahan untuk mengurangi sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pejabat ASN yang Terlibat Korupsi RSUD Wonosari Gunungkidul Akhirnya Dipecat

Pejabat ASN yang Terlibat Korupsi RSUD Wonosari Gunungkidul Akhirnya Dipecat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Jasad Bertato Kepala Naga yang Terdampar di Pantai Imorenggo Ternyata Warga Sleman

Jasad Bertato Kepala Naga yang Terdampar di Pantai Imorenggo Ternyata Warga Sleman

Yogyakarta
Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Yogyakarta
Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Yogyakarta
Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com