Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petani Gunungkidul Panen di Tengah Harga Beras Melambung

Kompas.com - 28/02/2024, 13:57 WIB
Markus Yuwono,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Suasana Padukuhan Karang Tengah I, Kalurahan Karang Tengah, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, berbeda dari biasanya.

Belasan warga berkumpul untuk menyaksikan panen perdana yang dilakukan oleh Bupati Gunungkidul Sunaryanta.

Sebagian duduk mengikuti acara sebagian lainya melanjutkan memanen padi. Beberapa ibu-ibu membawa bekal untuk makan siang diletakkan di gubug yang berada di tengah ladang.

Gemericik air yang terus mengalir berasal dari sumber sekitar 200 meter dari ladang membuat lahan ini masih bisa ditanami saat hujan berkurang.

Baca juga: Cerita Warga Penerima Beras Bantuan: 10 Kg Mana Cukup, tapi Alhamdulillah...

 

"Tempat saya sudah panen kemarin, sudah selesai panennya," kata Salah seorang petani Ramlan (70) ditemui di Karang Tengah, Rabu (28/2/2024).

Pensiunan Satpol PP Gunungkidul ini tidak mengetahui secara pasti luas lahan miliknya, hanya saja dia menyebut tiga kotak. Seluruh hasil panen sudah dibawa ke rumah, lalu gabah dirontokkan menggunakan mesin.

Setelah itu baru dijemur sampai kering, sebagian kecil untuk digiling dijadikan beras. Untuk sisanya tetap disimpan sampai persediaan beras habis.

"Kalau di sini kami tidak menjual beras, hanya digunakan sendiri. Paling untuk dikirim ke anak atau sanak saudara," ucap dia.

"Saat harga beras seperti ini tidak berpengaruh," kata Ramlan.

Dari laman Dinas Perdagangan Gunungkidul, harga beras saat ini untuk beras di Pasar Argosari, Wonosari, pada tanggal (27/2/2024) termurah Rp 10.900, beras IR II Rp 16.000, dan Beras IR 1 17.500 per kilogramnya.

Ketua Kelompok Tani Makmur Sugiyo mengatakan, ladang Bulak Sangkrah dan Tlogomulyo luasnya 10 hektar yang dikelola 67 petani. Setiap tahunnya ditanami tiga kali, yakni padi dua kali, dan sayuran atau palawija sekali.

Saat ini hasil panen padi mencapai 8,704 ton, dan jika sudah kering sekitar 7,038 ton.

Berapapun hasil panen padi disimpan di rumah untuk persediaan selama setahun.

"Di sini hasil padinya tidak ada yang dijual, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, digunakan untuk sosial," kata Sugiyo.

Baca juga: Perbandingan Harga Beras di Sejumlah Negara, Mana yang Termurah dan Termahal?

Bupati Gunungkidul Sunaryanta meminta kepada masyarakat untuk tidak alih fungsi lahan. Selain itu, lebih baik tidak dijual dan bisa diwariskan untuk anak-anaknya.

"Pertumbuhan ekonomi di Gunungkidul bisa terus naik, salah satunya disumbang dari sektor pertanian. Pertanian di sini sebagian besar untuk ketahanan pangan kaluerga, dan tidak dijual," kata dia

Dikatakannya, sekarang sudah mulai berangsur panen, hingga beberapa bulan ke depan. Pihaknya berharap panen tahun ini bisa berjalan dengan lancar.

"Inflasi terjadi salah satunya karena beras mahal, disebabkan masa tanam terlambat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Yogyakarta
Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Yogyakarta
Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com