YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kapolresa Yogyakarta Kompes Pol Aditya Surya Dharma menyebut, mayat berinsial FD (23) yang ditemukan di Kotabaru, Kota Yogyakarta, memiliki luka sayat dan tusuk di tubuhnya.
"Di tubuhnya ditemukan beberapa luka atau memar dan luka tersebut yang mengakibatkan korban meninggal, yaitu luka tusukan maupun luka sayatan," ungkap Aditya, Senin (26/4/2024).
Dia mengatakan, penyebab meninggalnya korban adalah adanya luka sayatan di bagian leher yang memotong saluran pernapasan.
"Di perkirakan di leher karena memutus saluran pernapasan," kata dia.
Baca juga: Temuan Mayat di Kotabaru Yogyakarta Ternyata Perempuan Asal Sleman
Adanya temuan luka sayatan dan tusukan ini dia menyebut bahwa FD merupakan korban pembunuhan.
"Iya (korban pembunuhan), karena ada ditemukan beberapa luka tusukan maupun sayatan di tubuh korban sebanyak 11. Di leher dan tangan serta tubuh korban," tutur dia.
Aditya menambahkan, pihaknya lalu melakukan penyelidikan dan diketahui bahwa korban berinsial FD ini sudah dilaporkan hilang sejak tanggal 22 Februari 2024 lalu oleh keluarga.
"Jadi, kita laksanakan penyelidikan bahwasanya korban tersebut wanita berinisial FD warga dari Sleman. Yang telah dilaporkan hilang keluar rumah pamitan tanggal 20 kemudian dilaporkan hilang tanggal 22 Februari kemarin," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi meralat jenis kelamin mayat yang ditemukan di Jalan Krasak, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta.
Mayat itu awalnya disebut berjenis kelamin laki-laki. Namun, korban ternyata adalah perempuan berumur 23 tahun berinisial FD warga Sleman.
Baca juga: Mayat di Kotabaru Yogyakarta Ternyata Perempuan Tanpa Identitas, Ditemukan di Kamar Kos Pria
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma menuturkan, korban ditemukan pada Sabtu 24 Februari 2024 pukul 18.00 WIB di kamar indekos.
Penemuan mayat perempuan ini bermula saat salah satu pegawai kafe di Kotabaru diminta untuk mencari keberadaan seorang pria berinisial H karena sudah tidak berangkat kerja selama 4 hari.
Rekan kerja H kemudian diminta untuk mencari keberadaan H dengan mendatangi indekosnya.
"Temannya diperintahkan manajernya untuk mencari keberadaan orang tersebut yaitu seorang pria berinisial H di kamar kosnya. Oleh temannya didatangi kos-kosannya ternyata ada genangan atau bercak darah di bawah pintu kos-kosan kemudian sudah tercium bau busuk," ucap Aditya, saat ditemu di Polresta Yogyakarta, Senin (26/4/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.