Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seekor Buaya Ditemukan Warga di Sungai Wilayah Kalasan Sleman

Kompas.com - 26/01/2024, 16:12 WIB
Wijaya Kusuma,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seekor buaya ditemukan di Sungai Tepus daerah Selomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman. Buaya tersebut berukuran kurang lebih dua meter.

Jogoboyo Kalurahan Selomartani Subagyo mengatakan, awalnya mendapatkan laporan dari warga adanya buaya di Sungai Tepus.

Baca juga: Diterkam Buaya di Sungai, Warga Baubau Selamat Usai Ditolong Istri

"Itu tadi laporan dari warga. Laporan itu diteruskan ke Kalurahan Selomartani, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan BPBD," ujar Jogoboyo Kalurahan Selomartani Subagyo saat dihubungi, Jumat (26/01/2024).

Laporan tersebut ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi bersama warga setempat. Setelah dipastikan memang ada buaya di Sungai Tepus kemudian dilakukan proses evakuasi.

"Buayanya tadi kurang lebih panjangnya 2 meteran. Soalnya tadi butuh tiga orang untuk mengangkat, kalau dua orang ekornya masih di bawah," ucapnya.

Proses evakuasi melibatkan BPBD Sleman, pihak kalurahan, petugas pemadam kebakaran, personil Polsek, Koramil dan warga.

Menurut Subagyo, buaya tersebut ditangkap menggunakan tali yang diikatkan di bambu.

"Kita kolong di bagian kepala. (Buaya) agak agresif dan melawan, beberapa kali percobaan bisa masuk, terus ditarik ke sungai yang dangkal. Setelah itu kita tutup pakai kaos mata dan mulutnya," ungkapnya.

Subagyo mengungkapkan setelah berhasil mengikat bagian kepala buaya, mata buaya ditutup kaos kemudian bagian mulut dan kaki diikat. Kemudian baru dilakukan proses evakuasi.

"Tempatnya agak jauh dari pemukiman. Kita juga koordinasi biar jangan sampai nanti malah ada korban," bebernya.

Usai berhasil dievakuasi dari sungai, buaya tersebut kemudian dibawa untuk diserahkan ke BKSDA Sleman.

Subagyo menuturkan, sepengetahuan warga tidak ada yang memelihara buaya. Karena itu, buaya ini diduga liar.

"Tadi saya kroscek ke beberapa warga, saya konfirmasi tidak ada yang memelihara," tandasnya.

Baca juga: Cuci Kaki di Sungai, Warga Baubau Diterkam Buaya

Sungai tersebut juga jauh dari pemukiman warga dan jarang ada orang yang beraktivitas di sungai tersebut.

"(Buaya) Termasuk belum besar, tapi sudah dewasa, semoga saja tidak ada induknya. Takutnya Kami ada induknya," urainya.

Dari pengecekan lanjut Subagyo sampai saat ini belum ada laporan dari warga yang mengeluhkan hewan ternaknya dimakan buaya.

"Selama ini belum (ada laporan), ayam atau kambing atau apa. Kemarin kan sempat banjir hujan beberapa hari kemarin, kemungkinan bisa jadi (buaya) dari atas kan sungainya agak besar juga," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Bupati dan Wakil Bupati Bantul Resmi Mendaftar ke PDI Perjuangan untuk Maju di Pilkada 2024

Bupati dan Wakil Bupati Bantul Resmi Mendaftar ke PDI Perjuangan untuk Maju di Pilkada 2024

Yogyakarta
Viral, Peziarah Makam Raja Imogiri Ditarik Tarif Rp 500.000, Keraton Yogyakarta Buka Suara

Viral, Peziarah Makam Raja Imogiri Ditarik Tarif Rp 500.000, Keraton Yogyakarta Buka Suara

Yogyakarta
Pejabat ASN yang Terlibat Korupsi RSUD Wonosari Gunungkidul Akhirnya Dipecat

Pejabat ASN yang Terlibat Korupsi RSUD Wonosari Gunungkidul Akhirnya Dipecat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Jasad Bertato Kepala Naga yang Terdampar di Pantai Imorenggo Ternyata Warga Sleman

Jasad Bertato Kepala Naga yang Terdampar di Pantai Imorenggo Ternyata Warga Sleman

Yogyakarta
Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Yogyakarta
Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Yogyakarta
Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com