YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Sebagian bangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 17 Seyegan, Padukuhan Mranggen, Kalurahan Margodadi, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman terdampak pembangunan jalan tol Yogyakarta - Bawen.
Proses Pembangunan gedung pengganti masih menunggu serat palilah atau perizinan karena menggunakan tanah kas desa.
Kepala SMK 17 Seyegan, Eny Pujiasri mengatakan, bangunan sekolah berdiri di atas tanah kas desa (TKD).
Baca juga: Kulon Progo Akan Memiliki Jalan Layang, Penghubung Simpang Jalan Nasional dengan Tol
"Tanah TKD yang kami pakai saat ini, itu yang terkena dampak 560 meter persegi," katanya saat ditemui, Rabu (17/01/2023).
Eny menyampaikan gedung sekolah tidak akan direlokasi. Namun bangunan yang terdampak akan diganti ke lokasi baru di atas tanah kas desa (TKD).
"Nanti diganti sepenuhnya menggunakan tanah TKD yang lain. Minimal sama dengan tanah TKD yang terdampak," ucapnya.
Diungkapkan Eny, lokasi tanah kas desa pengganti tidak jauh dari lokasi sekolah. Lokasinya berada tepat di depan bangunan sekolah saat ini.
"Yang kami ambil nanti untuk pembangunan (bangunan) terdampak itu seluas persis 500 meter persegi," urainya.
Sekolah SMK 17 Seyegan yang terdampak berupa bangunan dua lantai yang terdiri dari empat ruangan. Kemudian ada bangunan kantin sekolah.
"Empat ruangan itu ada laboratorium kompute, dua ruangan di lantai atas. Terus yang bawah itu laboratorium managemen pemasaran, sebelahnya laboratorium TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan)," ucapnya.
Menurut Eny, bangunan dua lantai yang terdampak sudah dikosongkan dan semua jaringan listrik telah dilepas. Namun saat ini belum dirobohkan.
Pihak kalurahan juga sudah menyiapkan Sekolah Dasar (SD) yang kosong. Ruangan SD tersebut dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar mengajar SMK 17 Seyegan jika kekurangan ruangan.
"Jadi kalau kami kekurangan ruangan saat untuk KBM selama proyek itu dibangun pihak desa sudah membantu kami menyiapkan sekolah. Tapi ternyata sampai saat ini kami belum memanfaatkan di sana, karena bisa memaksimalkan apa yang ada di dalam (sekolah SMK 17 Seyegan)," urainya.
Proses belajar mengajar di SMK 17 Seyegan tidak terlalu terganggu dengan proses pengerjaan jalan tol. Meskipun jarak antara gedung sekolah dengan proyek jalan tol cukup dekat.
Hanya saja suara keras akibat proses pembangunan tersebut sedikit mengganggu.
Baca juga: Mahasiswa Nekat Masuk Tol Jagorawi Pakai Motor, Ikuti Google Maps dan SIM Ditahan