Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Remaja di Sleman Duel dengan Celurit, Korban Mengaku Kena Klitih, padahal...

Kompas.com, 16 Januari 2024, 14:08 WIB
Wijaya Kusuma,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang remaja terlibat duel dengan senjata tajam di daerah Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, pada Senin (15/1/2024) dini hari. Akibat kejadian itu, satu orang mengalami luka cukup parah dan dirawat di rumah sakit.

Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di wilayah Kapanewon Tempel.

"Jadi kejadian di Tempel jam 1 pagi," ujar Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian, Senin (15/1/2024).

Baca juga: Video 2 Remaja Putri di Sumsel Duel Sajam Viral, Polisi Cari Pelakunya

Riski menyampaikan, korban yang dirawat di rumah sakit mengaku, dia merupakan korban kejahatan jalanan yang disebut "klitih".

Namun, korban tidak dapat menjelaskan secara detail terkait kejadian tersebut.

"Dari si korban bahwa terjadi klitih pertamanya. Kita tanya kepada korban, korban posisi ada di rumah sakit, korban mengatakan bahwa yang melakukan tidak tahu (tidak mengenal pelaku). Semua enggak tahu, di mana kejadiannya, di mana pelakunya, dia enggak tahu. Enggak saling mengenal," ucapnya.

Polisi kemudian memeriksa ponsel korban. Dari pemeriksaan ponsel didapati bukti-bukti berupa percakapan chat.

"Kita temukan chat-chat-nya, rupanya mereka ini saling kenal pelaku dan korban," bebernya.

Isi chat didapati antara korban dan pelaku memang ada permasalahan.

Dari keterangan pelaku yang diamankan di Kabupaten Bantul, pelaku mengaku berkelahi dengan korban.

"Mereka berkawan. Rupanya setelah kita lakukan pemeriksaan dan penangkapan, dari hasil chat WA tersebut kita lakukan penangkapan di daerah Bantul, pengakuan dari si pelaku mereka ini berkelahi," ucapnya.

Riski menuturkan, keduanya ada masalah miskomunikasi. Kemudian, pelaku bersama temannya datang ke rumah korban. Setelah itu mereka bertiga berboncengan dengan sepeda motor.

Saat sampai di lokasi kejadian, mereka berhenti. Kemudian, keduanya berkelahi dengan menggunakan senjata tajam yang sudah dipersiapkan.

"Di pertengahan jalan ada cekcok, namun kedua belah pihak ini sudah menyiapkan celurit masing-masing," tandasnya.

Baca juga: Pemuda di Kalsel Terlibat Duel karena Pengaruh Miras, Seorang Tewas

Akibat duel tersebut, korban mengalami luka cukup parah di bagian pinggang belakang akibat terkena senjata tajam. Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Hingga saat ini, korban masih dirawat intensif di rumah sakit.

Menurut Riski, korban dengan pelaku saat ini masih berstatus pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK).

"Korban masih dirawat di rumah sakit. Jadi duel itu baru kita dapat keterangan dari pelaku, kita juga belum dapat keterangan dari korban," tuturnya.

Polisi sampai saat ini masih melakukan pendalaman terkait kejadian tersebut, termasuk untuk mengetahui permasalahan yang melatarbelakangi kejadian tersebut.

"Nanti kita update karena kebetulan tadi baru kita tangkap dan dilakukan pemeriksaan kan," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau