Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan KA Gaya Baru Malam Selatan Vs Mobil di Klaten Tewaskan Ayah dan Anak

Kompas.com - 15/01/2024, 11:37 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kecelakaan Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan (GMBS) dan mobil di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (14/1/2024), menewaskan dua orang.

Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Klaten Iptu Slamet Riyadi mengatakan, dua korban jiwa itu memiliki hubungan keluarga.

"Mereka orangtua dan anak," ujarnya, Minggu, dikutip dari Tribun Solo.

Dua korban kecelakaan ialah sopir, Dimas Fernanda Habibilah (23); dan penumpang, Bakron Mastaji (50).

Mereka berasal dari Desa Durikulon, RT 001, RW 002, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Berdasarkan keterangan polisi, korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) karena mengalami luka serius di kepala.

Baca juga: Tabrakan dengan Mobil di Klaten, KA Gaya Baru Malam Selatan Sempat Ganti Lokomotif

Kronologi kecelakaan KA Gaya Baru Malam Selatan dan mobil di Klaten


Untuk diketahui, kecelakaan kereta dan mobil di Klaten ini terjadi di pelintasan tanpa palang pintu, Desa Taji, Kecamatan Prambanan, sekitar pukul 16.30 WIB.

Sebelum tertabrak KA GBMS, mobil Toyota Agya bernomor polisi L 1465 JF yang ditumpangi korban, berjalan dari arah Pereng menuju Simpang Toserba WS.

"Sesampainya di TKP pelintasan kereta api tanpa palang pintu, diduga pengemudi mobil Toyota Agya saat menyeberang kurang memperhatikan adanya kereta api," ucap Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Prambanan AKP Zaenudin, Minggu.

Ketika mengalami kecelakaan dengan mobil, KA GBMS melaju dari arah Solo, Jateng, menuju Yogyakarta di jalur rel hilir.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Kereta Vs Mobil yang Tewaskan Dua Orang, Terjadi di Perlintasan Tanpa Palang Pintu

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com