Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota Sleman Buang Sampah ke TPA Piyungan Dibatasi 110 Ton Per Hari

Kompas.com - 09/01/2024, 13:12 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

SLEMAN, KOMPAS.com - Kuota Kabupaten Sleman membuang sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan dipangkas, seiring rencana diberlakukannya desentralisasi sampah di tingkat kabupaten/kota di DIY.

Jika sebelumnya Sleman bisa membuang sampah hingga 150 ton, saat ini dibatasi maksimal 110 ton per hari atau dikurangi 40 ton.

Kuota pembuangan sampah ini akan dievaluasi secara bertahap.

"Pengurangan sejak awal tahun ini. Rapat diputuskan (sampah dari) Sleman bisa masuk ke (TPA) Piyungan 110 ton per hari. Dan nanti akan dievaluasi. Namun, kami harapannya stabil," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman Ephipana Kristiyani, dikutip dari TribunJogja, Selasa (9/1/2024).

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Pinjam Lahan 2.000 Meter Persegi di TPA Piyungan untuk Olah Sampah

Sebanyak 40 ton sampah yang tidak bisa terbuang ke TPA Piyungan akan dikirim ke TPST Tamanmartani untuk dikelola menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) atau bahan bakar yang berasal dari sampah.

TPST Tamanmartani sendiri telah diujicoba operasional mulai 21 Desember 2023. Setiap hari ada sekitar 20 ton sampah dari 3-4 truk sampah yang diambil dari sisi timur Yogyakarta untuk diolah menjadi RDF.

Dalam pelaksanaannya, operasional TPST pertama di Bumi Sembada ini sempat menemui kendala, terutama di kelistrikan yang tegangannya masih belum stabil sehingga sering njeglek.

"Mungkin kami ada kesalahan, tapi sudah diperbaiki, saya belum menerima laporan jeglek lagi," kata Ephipana.

Upaya Sleman mengurangi ketergantungan buang sampah ke TPA Piyungan juga dilakukan dengan membuat TPST di wilayah Minggir dan rencananya juga membangun di wilayah tengah.

Ketua Satgas Pengelolaan Sampah Sleman Dwi Anta Sudibyo sebelumnya mengungkapkan, untuk mengurangi sampah, pihaknya juga mengandalkan alat pengolah sampah di tingkat Kalurahan.

Ada empat alat yang disiapkan dengan nilai anggaran Rp 1,5 miliar per alat.

Alat ini dipasang di Turi, dan tiga lainnya dipasang di transfer depo sampah. Masing-masing diharapkan mampu mengolah sampah hingga 10 ton per hari.

"(Pengolahan sampah) sudah mendekati angka 150 ton perhari. Karena sebetulnya (rata-rata sampah dari Sleman ke TPA Piyungan) di angka 150 ton itu karena musim hujan. Musim hujan itu berat. Tapi kalau tidak musim hujan Kami sebenarnya hanya 135 ton per hari," katanya.

"Mudah-mudahan kita nanti di akhir Maret, kita sudah safe sampah di Sleman. Dan kita juga tekankan betul pemilihan sampah dari sumbernya. Terutama yang organik dan anorganik diinstruksikan tidak boleh dibawa ke TPST dulu, karena volumenya sangat terbatas. Jadi yang organik untuk dikelola masyarakat dibuat kompos maupun dibuat jugangan," imbuh dia.

Cara mengelola sampah mandiri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Bayi Laki-laki Ditemukan di Area Persawahan Sleman, Ketahuan Saat Motor Warga Mogok

Bayi Laki-laki Ditemukan di Area Persawahan Sleman, Ketahuan Saat Motor Warga Mogok

Yogyakarta
Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Yogyakarta
Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Yogyakarta
Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Yogyakarta
Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Yogyakarta
7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

Yogyakarta
Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Yogyakarta
Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Yogyakarta
Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Yogyakarta
Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Yogyakarta
Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Yogyakarta
Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Yogyakarta
Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com