YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Kepolisian Resor Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat ada 29 kasus bunuh diri di wilayah tersebut selama tahun 2023. Sebagian besar dengan cara gantung diri.
Kapolres Gunungkidul AKBP Edy Bagus Sumantri mengatakan, sejak Januari sampai dengan akhir Desember 2023 sebanyak 29 orang menjadi pelaku bunuh diri.
Tahun 2021 ada 38 kasus, 2022 sebanyak 29 kasus dan tahun ini tidak bertambah atau masih sama 29 kasus.
Baca juga: Bunuh Diri di Kalangan Mahasiswa dan Peran Kampus
Kasus tertinggi terjadi di Kapenawaon Semanu dan Tepus dengan empat kasus.
Adapun dua wilayah yang tahun ini tidak ada kasus bunuh diri tahun ini yakni Paliyan, Saptosari, Tanjungsari, dan Rongkop.
Edy mengungkapkan, salah satu pemicu bunuh diri karena depresi. Sebagian besar karena penyakit menahun
Baca juga: Nenek 70 Tahun di Surabaya Tenggelam di Sungai Brantas, Korban Diduga Bunuh Diri
"Kalau dilihat dari usia di antaranya masih produktif dan lansia. Kisaran 25 tahun sampai 92 tahun," kata Edy dalam keterangan tertulis, Rabu (27/12/2023).
Dia mengungkapkan, petugas melakukan upaya pencegahan kasus bunuh diri dengan mendatangi warga lansia yang hidup sendiri dan mendatangi warga yang berisiko melakukan bunuh diri.
"Kita sambangi warga agar tidak merasa sendirian," kata dia.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan, fenomena bunuh diri sangat erat kaitannya dengan kesehatan jiwa dan kelompok rentan.
Dewi mengatakan, kuncinya ada di keluarga, lingkungan, dan pendukung lainnya.
"Kasus seperti ini harus menjadi perhatian bersama untuk melakukan pencegahan. Mulai dari pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat," kata Dewi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.