Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Upacara Adat Yogyakarta dan Tujuannya

Kompas.com - 10/11/2023, 20:32 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Upacara adat Yogyakarta adalah satu kekayaan budaya Indonesia yang terdapat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ada sejumlah upacara adat Yogyakarta yang masih dilakukan oleh masyarakat setempat.

Upacara adat adalah upacara yang dilakukan secara turun temurun yang dilakukan sesuai kepercayaan masyarakat setempat.

Berikut ini dalah sejumlah upacara adat Yogyakarta.

Upacara Adat Yogyakarta

1. Sekaten

Sekaten adalah acara tahunan yang digelar oleh Keraton Yogyakarta dan Keraton Solo.

Pelaksanaan sekaten selama tujuh hari mulai tanggal 5 hingga 11 bulan Maulud/Rabiulawal.

Tujuan sekaten adalah untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW dan juga penyebaran ajaran agama Islam.

Puncak perayaan sekaten dengan dikeluarkannya gunungan dari keraton menuju Masjid Besar.

Pelaksanaan sekaten dimulai dengan dibunyikannya gamelan pusaka dan diselenggarakannya upacara udhik-udhik.

Gamelan pusaka dikeluarkan dari keraton dan dibawa ke halaman Masjid Besar.

Sri Sultan, pengiring, dan masyarakat yang hadir mendengarkan pembacaan riwayat Maulud Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Apa Itu Sekaten, Tujuan, Sejarah Singkat, dan Kegiatan

Saat sekaten selesai dilakukan, Gamelan di halaman Masjid besar dikembalikan ke dalam keraton dan sebagai tanda ditutupnya upacara sekaten.

2. Grebeg

Grebeg Maulud untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW digelar di Keraton Yogyakarta, (10/11/2019). Gelaran ini merupakan acara tahunan yang ditunggu-tunggu masyarakat.SHUTTERSTOCK/ANOR HARYA Grebeg Maulud untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW digelar di Keraton Yogyakarta, (10/11/2019). Gelaran ini merupakan acara tahunan yang ditunggu-tunggu masyarakat.

Upacara Grebeg berasal dari gumrebeg yang memiliki makna filosofi ribut, riuh, maupun ramai.

Kata dalam bahasa Jawa Anggrebeg berarti menggiring raja, pembesar, atau pengantin.

Grebeg adalah prosesi sedekah dari pihak keraton kepada masyarakat berupa gunungan.

Gunungan grebeg adalah representasi hasil bumi berupa sayuran, buah, maupun jajanan. Hasil bumi tersebut kemudian diperebutkan oleh masyarakat.

Upacara Grebeg pertama kali dilakukan oleh Sultan Hamengkubuwono I.

Upacara Grebeg di Keraton Kasultanan Yogyakarta dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun.

  • Grebeg Syawal yang dilakukan pada tanggal 1 Syawal (Idul Fitri) yang bertujuan menghormati bulan Ramadhan dan menghormati malam kemulyaan (Lailatul Qadar).
  • Grebeg besar yang dilakukan pada tanggal 10 Zulhijah yang bertujuan untuk merayakan Idul Adha.
  • Grebeg Maulud dilakukan pada tanggal 12 Rabiulawal/Maulud yang bertujuan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

3. Tedak Siten

Ilustrasi tedak siten commons.wikimedia.org/Beny AS Ilustrasi tedak siten

Tedak siten berasal dari kata tedak berarti tutun dan siten atau siti yang berarti tanah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com