Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tetapkan Bocah Perundung di SD Swasta Gunungkidul sebagai Pelaku Anak

Kompas.com - 08/11/2023, 17:05 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Polisi menetapkan pemukul anak di sebuah SD swasta di Gunungkidul, DI Yogyakarta, sebagai pelaku anak.

Hal ini dilakukan setelah Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gunungkidul melakukan gelar perkara. 

"Siang tadi sudah dilaksanakan gelar perkara untuk menaikkan ststus saksi menjadi pelaku anak," kata Kasat Reskrim Polres Gunungkidul AKP Andika Arya Pratama saat dihubungi melalui telepon Rabu (8/11/2023). 

Baca juga: Kasus Perundungan Siswa SD Swasta Gunungkidul, Polisi Masih Periksa Saksi

Dikatakannya, setelah itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas 2 Wonosari, untuk penanganan lebih lanjut. 

"Kami masih menunggu rekomendasi dari Bapas," kata Andika. 

Sebelumnya, Polres Gunungkidul, DI Yogyakarta, masih melakukan pemeriksaan saksi terkait dugaan kekerasan atau perundungan pada anak di salah satu sekolah swasta di Gunungkidul.

Kuasa hukum memastikan pihak yayasan sudah melakukan pendampingan pada pelaku dan korban. 

Kasat Reskrim Polres Gunungkidul AKP Andika Arya Pratama menyampaikan, hingga saat ini pihaknya masih memeriksa tujuh saksi di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA).

Baca juga: Viral Video Perundungan Siswa di Pontianak, KPAD Pastikan Sudah Berdamai

 

Diakuinya diperlukan kehati-hatian saat memeriksa mereka karena sebagian masih anak-anak. 

Selain itu, hingga kini yang melaporkan baru satu orang wali murid dan belum ada tambahan.

Meski diakuinya, ada informasi korbannya beberapa anak. 

"Tersangka belum, masih kita dalami (ada unsur pemalakan), hanya pemukulan. Kelas 5, (korban) teman sekelas sepantaran," kata Andika di Mapolres Gunungkidul Selasa (7/11/2023). 

Kuasa Hukum pihak Yayasan Rifki Rasyid menyampaikan pihaknya tidak menampik adanya kasus tersebut.

Terduga pelaku dan korban sudah mendapatkan pendampingan secara psikologis dari yayasan. 

Hingga kini, masih ada satu korban dugaan pemukulan tersebut ke pihak yayasan. Meski diakuinya, terindikasi ada beberapa korban lain, tetapi belum ada laporan. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com