Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Fenomena Kabut Tebal, Nelayan di Pantai Selatan Gunungkidul Hilang Arah

Kompas.com - 25/09/2023, 13:24 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Fenomena kabut tebal pada siang hari terjadi di kawasan Pantai Selatan Gunungkidul, DI Yogyakarta, selama satu bulan terakhir. Bahkan sempat mengganggu nelayan yang sedang mencari ikan.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Marjono mengatakan, fenomena kabut tebal terjadi pada bulan September ini. Bahkan seingat dirinya, terakhir sejak beberapa tahun lalu tidak terjadi.

"Kabut tebal terjadi saat kemarau cukup panjang seperti saat ini. Mulai bulan September ini lebih tebal kabutnya," kata Marjono saat dihubungi melalui telepon Senin (25/9/2023).

Dikatakannya, hari ini, kabut tebal terjadi antara pukul 10.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB. Tidak hanya siang, malam juga kadang muncul kabut cukup tebal.

Baca juga: BMKG Sebut Fenomena Kabut Tebal di Yogyakarta Bisa Ganggu Penerbangan

"Dua tahun terakhir tidak ada kabut. Baru ini muncul kembali kabut. Kemungkinan karena kemarau cukup panjang," kata dia.

Marjono mengatakan, jika kabut terjadi malam hari banyak nelayan yang memilih untuk menepi menunggu sampai pagi. Mereka menurunkan jangkar agar tidak bingung untuk pulang ke pantai.

Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto mengatakan, pagi tadi ada nelayan yang memancing kesulitan untuk pulang karena tebalnya kabut.

Dari kiriman video yang diterima Kompas.com, ada nelayan yang menceritakan kondisi kabut tebal.

Bahkan, nelayan tersebut menceritakan gunung dan pasiran yang biasa terlihat dari tengah lautan tidak terlihat. Radius penglihatan hanya 30 sampai 40 meter.

Nelayan tersebut mengatakan sementara tidak berani untuk menepi, menunggu sampai kabut tebal.

Suris mengatakan video nelayan Pantai Drini yang berdurasi 40 detik itu dikirim pagi tadi.

"Kemarin sempat ada nelayan yang kehilangan arah dan memilih di tengah laut selama beberapa jam karena kabut. Sempat dicari juga," kata dia.

Pihaknya mengimbau kepada nelayan untuk berhati-hati saat melaut karena kemunculan kabut tebal ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com