Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Kulon Progo Siapkan 900.000 Liter Air untuk Warga

Kompas.com - 22/09/2023, 20:33 WIB
Dani Julius Zebua,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Sebanyak 900.000 liter air disiapkan untuk mengatasi dampak kekeringan  di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Diketahui saat ini sejumlah wilayah di Kulon Progo krisis air bersih

Hal ini dilakukan menyusul terbitnya status tanggap darurat bencana kekeringan belum lama ini. Penanganan dampak kekeringan menggunakan anggaran Rp 189 juta dari pos biaya tidak terduga (BTT) APBD 2023.

“Kami menyiapkan 180 tangki air bersih atau sekitar 5.000 liter per tangki dari anggaran itu,” kata Budi Prastawa, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kulon Progo, Jumat (22/9/2023).

Baca juga: Potret Kekeringan di Desa Jurangjero Blora, Warga Harus Tunggu Setengah Jam jika Mata Airnya Habis

Pemerintah menerbitkan SK Bupati Kulon Progo Nomor 354/C/2023 tentang Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Kekeringan di Wilayah Kabupaten Kulon Progo. Status tanggap darurat berlangsung pada 11 September – 11 Oktober 2023. 

Pemkan Kulon Progo akan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan air bersih bagi rumah tangga terdampak kekeringan. Tidak hanya itu, juga akan dilakukan penampungan menggunakan terpal hingga pipanisasi untuk daerah tertentu.

BPBD mencatat, sudah lebih 12 desa dari enam kapanewon atau kecamatan yang warganya mengajukan permohonan dropping air bersih, yakni  Kapanewon Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Pengasih, Nanggulan dan Kokap.

Sebelumnya, dropping air bersih dilakukan Dinas Sosial. Sepanjang Agustus kemarin, kata Budi, Dinsos telah menyalurkan sekitar 50 tangki. 

“Sekarang semakin menipis, sekitar sisa 18 tangki,” kata Budi.

Kekeringan diprediksi akan berlangsung lama. Status tanggap darurat bisa diperpanjang, tergantung situasi kekeringan ke depan.

Budi menegaskan masalah air bersih lebih banyak dialami pada sektor rumah tangga. Sementara sektor pertanian belum mengalami krisis air.

"Dampak kekeringan di sektor pertanian belum ada laporan. Bahkan sekarang masih masa tanam padi  regular. September ini musim tanam," kata Made.

Kekeringan tidak hanya mengakibatkan krisis air bersih bagi rumah tangga. Kekeringan juga berdampak pada meningkatnya kebakaran lahan yang terjadi terus menerus belakangan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com