YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, memastikan akan memindahkan tiga rumah yang ada di perbukitan kawasan Padukuhan Suru, Kalurahan Kampung, Ngawen.
Diketahui untuk mengakses wilayah tersebut tidaklah mudah. Selain itu, warga harus menghadapi konflik dengan monyet ekor panjang.
"Iya tiganya akan dipindahkan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Kabupaten Gunungkidul, Irawan Jatmiko saat dihubungi melalui telepon Kamis (14/9/2023).
Baca juga: Dua Keluarga Kurang Mampu Tinggal di Bukit, Bupati Gunungkidul Janji Akan Cek
Dijelaskannya, seluruh rumah yang ada di atas perbukitan akan dipindah dengan dana stimulan sekitar Rp 30 juta yang bersumber dari APBD murni 2023 dan APBD perubahan. Seluruh rumah akan dibangun di tanah milik pribadi yang sudah disiapkan oleh mereka.
"Nanti pembangunannya dilaksanakan dalam waktu bersamaan," kata Irawan.
Irawan mengatakan, bantuan tersebut diharapkan dapat membantu perekonomian keluarga yang sebelumnya mendiami rumah di atas bukit itu. Sebab, akan memudahkan warga dalam bekerja karena akses lebih mudah.
"Semoga nanti lancar dalam pembangunan," kata dia.
Sementara Lurah Kampung Suparna, mengatakan, ada tiga rumah yang akan dipindah yakni milik Tupan, Winarno, dan Edi. Ketiganya berada di perbukitan kawasan Padukuhan Suru.
Dikatakannya ketiga orang ini sudah memiliki lahan pribadi yang siap dibangun. Bahkan untuk Winarno dan Edi sudah mulai membangun pondasi rumah.
Sementara untuk Tupan lokasinya sudah dibersihkan. Untuk Winarno dan Edi berada di Kalurahan Beji, Ngawen. Adapun Tupan masih berada di Padukuhan Suru.
"Kami berharap sebelum musim hujan segera dipindahkan," kata dia.
Suparna berharap pembangunan dengan dana stimulan ini nantinya tetap mempertahankan bentuk limasan. Selain itu juga dapat memanfaatkan bahan bangunan yang masih layak. Hal ini juga untuk mengurangi beban biaya pembangunan rumah.
"Pembangunan saya minta pondasinya harus diperhatikan, dan harus menjadi rumah yang sehat. Kami berterimakasih bisa segera dibangun," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.