Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Dugaan Pelecehan Seksual di Toilet Kampus STMM Yogyakarta

Kompas.com, 5 September 2023, 13:42 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Polda DIY sedang melakukan penyelidikan dugaan pelecehan seksual yang terjadi di toilet Perempuan Gedung Sosiocultural Sekolah Tinggi Multimedia (STMM) Yogyakarta. Polda DIY juga telah menerima laporan dari korban.

"Ya kita sudah melakukan penyelidikan," ujar Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol FX. Endriadi, Selasa (5/09/2023).

Endriadi menyampaikan informasi tentang peristiwa dugaan pelecehan seksual tersebut berawal dari unggahan di media sosial.

Baca juga: Ada Dugaan Kasus Pelecehan Seksual, STMM Yogyakarta Bentuk Tim Pencari Fakta

"Itu kan ada di media sosial, ya kita sudah melakukan penyelidikan. Nanti datanya kita sampaikan," ungkapnya.

Menurut Endriadi korban sudah membuat laporan Polisi terkait peristiwa yang dialami. Namun terkait berapa orang korban yang telah membuat laporan Polisi Endriadi belum menyebutkan.

"Iya sudah (korban sudah melapor secara resmi). Nanti datanya," urainya.

Diberitakan sebelumnya, Informasi dugaan pelecehan seksual diunggah di media sosial instagram akun BEM Sekolah Tinggi Multimedia (STMM) Yogyakarta @bemstmmyk.

"Pada tanggal 28 Agustus 2023 pada pukul 14.21 WIB, telah terjadi kasus pelecehan seksual dalam lingkup Sekolah Tinggi Multimedia Yogyakarta yang dimana ada beberapa oknum yang merekam secara tidak bertanggung jawab di dalam toilet Perempuan Gedung Sosiocultural. Aksi tersebut sudah memakan sebanyak 4 korban" tulis admin akun @bemstmmyk di postinganya.

Melalui unggahan tersebut sejumlah upaya telah dilakukan oleh Tim Bisik Suara. Mulai dari menghubungi pihak lembaga menanyakan terkait rekaman CCTV pada saat kejadian. Bertemu dengan korban secara langsung dan meminta keterangan secara detail terkait kejadian yang telah dialami. Kemudian sudah mendapatkan beberapa rekaman CCTV beserta bukti-bukti bersama korban. Selain itu juga sudah melakukan pendampingan khusus terhadap korban.

"Mari kita bersamai kasus ini hingga tuntas. Stop kekerasan seksual di lingkungan kampus! Hidup perempuan yang berjuang," tulis akun @bemstmmyk.

Sementara itu, Staf Humas dan Kerjasama Sekolah Tinggi Multimedia (STMM) Yogyakarta Lila Angandini mengatakan mengecam segala bentuk tindakan pelecehan seksual.

"Tentunya kami tetap mengecam semua tindakan kekerasan seksual yang terjadi di STMM," ujar katanya saat dihubungi, Kamis (31/08/2023).

Baca juga: Dugaan Pelecehan Seksual di Kampus di Yogyakarta, Ada yang Merekam di Toilet Perempuan

Lila menyampaikan saat ini sedang menindaklanjuti informasi tersebut dan berupaya untuk menyelesaikan sesuai prosedur yang berlaku.

"Semua sedang dalam proses ya. Dari Kerja Sama dan Humas, kita juga belum mendapatkan, belum boleh dan belum mendapatkan yang akurat untuk jawaban ini. Daripada nanti malah bias kan," ungkapnya.

Dia mengatakan informasi tersebut tidak sampai menganggu perkuliahan di Sekolah Tinggi Multimedia (STMM) Yogyakarta. Pihak kampus juga berupaya untuk melakukan perbaikan. Termasuk melakukan pengecekan fasilitas toilet di kampus. Sehingga mahasiswa aman menggunakan fasilitas di kampus.

"Karena kita juga sedang memperbaiki jadi supaya mereka aman menggunakan fasilitas umum yang ada," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau