Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Duet Ganjar-Anies, Pengamat Politik UGM: Skenario Alternatif

Kompas.com - 25/08/2023, 17:54 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini mencuat wacana duet Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan untuk di Pilpres 2024.

Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arya Budi mengatakan, wacana tersebut muncul dari politisi PDI-P.

Arya Budi melihat asal muasal wacana tersebut justru dimunculkan oleh partai pengusung Ganjar Pranowo karena memahami ada calon terkuat lainnya, yaitu Prabowo Subianto.

Baca juga: Soal Wacana Duetkan Ganjar dengan Anies, Plt Ketum PPP: Ya Sah-sah Saja

Selain itu dari hasil beberapa survei menunjukan angka antara Ganjar dan Prabowo terpaut tipis. Sementara gap (jarak) terhadap Anies itu cukup jauh, jika mengecek angka elektabilitas.

"Mereka juga mempunyai kepentingan memotret, pesan yang ingin dimunculkan adalah bagaimana kemudian publik, atau masyarakat politik memotret Ganjar dan Anies," ucapnya.

Arya Budi mengungkapkan sebelumnya tidak ada simulasi duet Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan di banyak survei. Sebab seolah-olah koalisi yang ada sudah terkunci di tiga poros.

"Nah wacana ini dimunculkan untuk menciptakan skenario alternatif di mana hanya ada dua poros, yaitu poros Ganjar dan poros Prabowo. Pasangannya yang kemudian diperdebatkan, nah kemudian muncullah Anies karena untuk mengecek respons publik, atau dalam bahasa mereka cek ombak," tandasnya.

Sejauh ini, lanjut Arya Budi, praktis tidak ada penolakan yang berarti, baik dari kalangan politisi maupun masyarakat politik lainya terkait wacana diduetkannya Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan.

Ada potensi juga wacana tersebut dimunculkan karena ingin mengecek elektabilitas, apakah mampu mengalahkan Prabowo Subianto.

Baca juga: Sandiaga Uno Beri Sinyal PPP Bakal Rangkul PKS untuk Duet Ganjar-Anies

"Jadi jika skenarionya tetap tiga poros, terlepas dari siapa cawapresnya, Ganjar dan Prabowo kompetitif. Tetapi di putaran kedua ketika Ganjar head to head dengan Prabowo, Ganjar dalam banyak survei elektabilitasnya masih kalah bahkan gap nya bisa 5 sampai 10 persen dengan Prabowo. Satu-satu alternatif untuk mengambil ceruk pemilih di luar nasionalis adalah Anies," tandasnya.

Sehingga Arya Budi menyampaikan, dimunculkannya wacana duet Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan menjadi salah satu alternatif kocok ulang koalisi.

Khususnya alternatif dalam menghadapi skenario pemilu presiden head to head. "Terlepas dari satu putaran atau head to head dua putaran," tegasnya.

Arya Budi mengungkapkan, konstelasi di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) menjadi variabel besar kecilnya kemungkinan duet tersebut terwujud.

"Jika ke depan tidak ada kesepakatan antara NasDem dengan anggota Koalisi Perubahan, ada Demokrat dan PKS justru potensinya besar jika NasDem membawa Anies berpasangan dengan Ganjar," urainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Yogyakarta
Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Yogyakarta
Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Yogyakarta
Viral, Cahaya Hijau di Langit Yogyakarta

Viral, Cahaya Hijau di Langit Yogyakarta

Yogyakarta
Tuai Kecaman, Pendaki yang Nyalakan 'Flare' di Puncak Gunung Andong Diburu Polisi

Tuai Kecaman, Pendaki yang Nyalakan "Flare" di Puncak Gunung Andong Diburu Polisi

Yogyakarta
Penuhi Nazar karena Prabowo Menang Pemilu, Tiga Warga Gunungkidul Jalan Kaki ke Jakarta

Penuhi Nazar karena Prabowo Menang Pemilu, Tiga Warga Gunungkidul Jalan Kaki ke Jakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjamg Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjamg Hari

Yogyakarta
Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Yogyakarta
Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Yogyakarta
Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Yogyakarta
Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Yogyakarta
Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com