Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Soekarnoputri Satu Mobil dengan Ganjar Disebut Bahas soal Cara Atasi Kekeringan

Kompas.com - 23/08/2023, 13:18 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS,com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri berada di dalam mobil yang sama dengan bakal Capres Ganjar Pranowo.

Keduanya banyak berbincang. Tapi yang dibahas bukan soal pilpres dan pemenangan, namun ternyata justru berbincang mengenai isu-isu global dan kemanusiaan.

“Saya pikir di mobil Ibu mau memberikan arahan terkait Pemilu kepada Pak Ganjar, tapi malah bagaimana mengatasi kekeringan, sumber-sumber mata air diselamatkan sehingga tercipta kehidupan. Justru itu yang dibahas,” kata Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis, Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Megawati: Kenapa Para Intelektual Sekarang Sepi Ing Gawe?

Ganjar sendiri tak lepas dipuji oleh Hasto. Menurutnya, sebagai bakal calon presiden (bacapres), Ganjar Pranowo adalah sosok yang tangguh meski dikeroyok.

Sebab survei terakhir menunjukkan elektabilitas Ganjar justru meningkat, justru ketika Golkar-PAN menyatakan bergabung dengan Gerindra untuk mengusung Prabowo Subianto.

“Bapak Ganjar Pranowo capres kita, tepuk tangan yang meriah. Jadi di tengah-tengah dikeroyok, survei terakhir, rebound (melambung)," kata Hasto yang disambut tepuk tangan peserta acara itu.

“Ini membuat seluruh kader PDI Perjuangan tetap bersemangat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarnoputri curhat dirinya sering dirundung di media sosial setelah dirinya menunjuk Ganjar Pranowo sebagai calon presiden saat Pilpres 2024 mendatang.

“Karena kita menang dan mendapatkan hitungan yang membuat kita bisa berdiri sendiri, jadi itulah saya mengambil Pak Ganjar untuk jadi calon presiden kita,” ucap Megawati saat kunjungan ke Kantor DPD PDIP DIY, Selasa (22/8/2023).

Lanjut Megawati, dirinya bingung saat mendengar di media sosial dirinya sering dirundung. Padahal dia mengaku tidak pernah menjelek-jelekkan partai lain.

“Enggak pernah lho (menjelekkan partai lain) tetapi kok orang gedebag-gedebug. Saya di-bully melulu. kenapa ya, yang tidak bisa tahan marah itu sekjen,” ujar dia.

Dia lalu meminta Sekjen PDI-P untuk tetap tenang dan tidak melawan balik. Karena menurut dia jika Sekjen melawan baik justru memberikan keuntungan bagi para pembully.

“Tidak menguntungkan kita tapi menguntungkan mereka dan juga orang yang mengatakan itu,” katanya.

Baca juga: Serahkan Langsung Undangan Apel Siaga Pemenangan Ganjar, DPD PDI-P Jateng Minta Maaf ke Gibran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com