Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang Selama 17 Tahun, Pria Asal Klaten Ditemukan di Tangerang

Kompas.com - 14/08/2023, 20:36 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Purwadi (46), warga Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pulang ke rumahnya sejak pergi pada tahun 2006 silam usai bencana gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya.

Relawan yang mendampingi Purwadi, Rahmad Widodo mengatakan, Purwadi ditemukan di wilayah Cengkareng, Tangerang, Banten, kemudian diantarkan ke rumahnya pada Sabtu (12/8/2023).

"Cerita awalnya, paska gempa beliau pergi dari rumah, hingga 17 tahun," kata Rahmad, dikutip dari TribunSolo.com.

"Saya tahunya ada informasi di Facebook, banyak relawan kabari saya karena saya orang Sengon. Rupanya informasi itu ditangani oleh Dinsos Klaten," sambungnya.

Dia menjelaskan, Purwadi ditemukan di sekitar tempat pembuangan sampah (TPS). Kepada pihak yayasan yang menemukannya, Purwadi pun memberi tahu alamat rumahnya.

Baca juga: Mortir Ditemukan di Sungai Surabaya, Diduga Bekas Perang Dunia II

"Setelah tahu, pihak yayasan asal Jakarta mengantarnya pulang hari Sabtu kemarin. (Purwadi) Diterima oleh pihak desa dan semua perangkat desa," ujar Rahmad.

Menurut Rahmad, Purwadi langsung dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Soejarwadi untuk menjalani pemeriksaan, namun dia terpaksa harus dibawa pulang kembali karena tidak memiliki dokumen identitas diri.

"Tadi koordinasi dengan Disdukcapil, setelah rekam data dan KK baru dibawa untuk pemeriksaan lagi di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro. Besok baru urus BPJS," ucap Rahmad.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui bahwa Purwadi mengalami masalah di bagian lambungnya.

"Tadi sudah sempat di-USG, cek darah, dan foto toraks, juga disarankan opname," jelasnya.

Baca juga: Ada Pelanggaran Perbub dalam Kasus Tewasnya Joki Cilik di Bima

Rahmad menyampaikan, pihak keluarga sempat mencari keberadaan Purwadi tak lama setelah pria itu menghilang.

"Karena sudah bertahun-tahun tidak ketemu dan karena anaknya butuh surat untuk melanjutkan hidup, istrinya mengajukan surat kematian pada tahun 2011 ke pihak pemerintah desa," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul "BREAKING NEWS: Pria Asal Klaten Kembali Pulang Setelah 17 Tahun Hilang, Pergi saat Gempa 2006 Silam"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com